Flotim Menduduki Peringkat Ketiga HIV/AIDS Terbanyak di NTT

  • Whatsapp
Emanuel Hallan, Sekretaris KPA Kabupaten Flores Timur (foto/portalNTT).
banner 468x60

PORTALNTT.COM, LARANTUKA – Kabupaten Flores Timur (Flotim) menduduki peringkat ketiga dengan HIV/AIDS terbanyak di NTT setelah kabupaten Kupang dan Kabupaten Belu. Demikian yang disampaikan, Sekretaris KPA Kabupaten Flotim, Emanuel Hallan, yang ditemui di ruang kerjanya, Jumat (2/12/2016).

Menurut Hallan, data dari KPA kabupaten Flotim merilis pada tahun 1997 terjadi  kasus AIDS pertama kali di Flotim dan tercatat sebagai temuan kasus pertama di NTT dari hasil tes darah salah seorang buruh migran asal Kecamatan Kelubagolit-Adonara dari laporan medis di salah satu rumah sakit di luar negri.

“Di tahun 2002 temuan kasus baru mulai bertambah hingga lima tahun berikutnya sampai dengan tahun 2006, antara satu hingga tiga kasus pertahun. Terhitung dari kasus pertama tahun 1997 hingga tahun 2006 atau dalam jangka 10 tahun, kasus baru telah  bertambah hingga menjadi 10 kasus atau rata-rata satu kasus pertahunnya. Di tahun 2007 – 2009, mulai meningkat mencapai masing-masing 8 kasus pertahun. Tahun 2010-2016 perkembangan jumlah kasus meningkat secara signifikan, yakni dari 10  hingga 42 kasus pertahun. Temuan kasus terbanyak di tahun 2012-2014, yakni 32 kasus, tahun 2012 menjadi 38 kasus pada tahun 2013 hingga 42 kasus pada tahun 2014,” jelas Hallan.

Lanjutnya, dihitung sejak tahun 2007 – 2016 atau dalam kurun waktu 10 tahun yang kedua telah menjadi peningkatan rata-rata temuan mendekati  22 kasus pertahun, dibandingkan dengan 10 tahun pertama rata-rata hanya 1 kasus pertahun.

“Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Flores Timur (Flotim) intensif melakukan sosialisasi bahaya HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immuno Deficiency Syndrome) kepada seluruh lapisan masyarakat kabupaten Flotim. Kemarin diadakan Sosialisasi sekaligus memperingati Hari AIDS sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember setiap tahunnya. Tema umum KPA kabupaten Flotim tahun 2016 adalah “Mari Kita Berubah Masa Depan Gemilang Tanpa Penularan HIV/AIDS,” katanya.

Sosialisasi ini, kata Dia, dilakukan untuk mencegah meningkatnya penyebaran HIV/AIDS. Karena itu gerakan masif ini akan terus digalakkan sebagai langkah penyadaran masyarakat terhadap bahaya penyakit ini. Di Flores Timur kalau kita melihat dari konteks ancaman mulai terjadi pergeseran penularan yang bersifat terkonsentrasi mulai ditemukan di keluarga kelompok buruh migran. Dulunya kita beranggapan bahwa penyakit tersebut di datangkan dari luar negeri ternyata penyakit ini ada di dalam wilayah kita sendiri.

“Bukan hanya sosialisasi saja yang kita lakukan, tetapi kita menangani mereka yang terkena HIV/AIDS ini agar jangan lagi menyebar virus tersebut kepada masyarakat luas. Walaupun mereka tertular kita selalu  mendorong untuk melakukan terapi agar usianya bisa diperpanjang. Sosialisasi dapat dilakukan melalui lembaga keagamaan, lembaga pendidikan, pemerintah, swasta, hingga tempat interaksi masyarakat seperti di pasar,” lanjutnya.

Ia mengharapkan agar seluruh lapisan masyarakat Flotim lebih berhati-hati dalam bersosialisasi dan selalu menjaga diri agar HIV/AIDS tidak mudah menular. (Ola)

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60