PORTALNTT.COM, MAUMERE – BPJS Kesehatan terus menghadirkan berbagai inovasi untuk memudahkan peserta dalam membayarkan iuran kepesertaan JKN. Melalui kehadiran Program Rencana Pembayaran Bertahap (REHAB), harapannya peserta JKN yang memiliki tunggakan iuran kepesertaan merasakan kemudahan untuk melakukan pembayaran. Hal ini disampaikan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Maumere , I Gusti Ngurah Arie Mayanugraha pada pertemuan media massa yang rutin dilaksanakan, Kamis (07/09).
“Kami senang dengan kehadiran rekan-rekan media hari ini, karena kita bisa bertemu dan bersilaturahmi. Kami berharap rekan-rekan media dapat menjadi corong informasi kepada masyarakat terkait Program JKN. Harapannya dengan adanya sosialisasi ini, media dapat menginformasikan kepada masyarakat luas terkait Program REHAB untuk membantu masyarakat khususnya segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri yang memiliki tunggakan untuk melunasi tunggakannya,” ungkap Arie.
Lebih lanjut, Arie menjelaskan jumlah peserta yang menunggak masih cukup tinggi di wilayah Kantor Cabang Maumere dan yang memanfaatkan Program REHAB masih terbilang kecil yaitu sejumlah 402 peserta dari 31.657 peserta yang menunggak. Arie berharap kedepannya setelah kegiatan ini informasi terkait Program REHAB dapat sampai kepada masyarakat dan dapat menekan jumlah peserta menunggak menjadi jauh lebih kecil.
“Peserta JKN yang memiliki tunggakan, usia tunggakan 4 sampai 24 bulan, dapat dibayarkan secara bertahap dengan cara mencicil. Peserta mandiri yang masih menunggak bisa mendaftarkan diri untuk mengikuti Program REHAB yang mana pendaftaran bisa melalui Aplikasi Mobile JKN, bisa menghubungi BPJS Kesehatan Care center 165, atau bisa pula langsung mendatangi Kantor BPJS Kesehatan terdekat,” jelasnya.
Selain menerangkan terkait REHAB, Arie juga menyampaikan pentingnya validitas data peserta. Ia mengaku masih banyak data peserta yang tidak valid dan berharap media dapat menyampaikan kepada masyarakat untuk lebih memperhatikan data diri, terkait perpindahan alamat, status pekerjaan, kelahiran anak dan melaporkan kematian ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil setempat.
“Penting sekali bagi masyarakat untuk selalu melaporkan perubahan data dirinya ke Dukcapil karena ini akan berpengaruh terhadap kepesertaan JKN terutama yang ditanggung oleh pemerintah. Banyak masyarakat yang tidak melaporkan kelahiran bayi dan tidak melaporkan kematian anggota keluarga. Hal ini akan berpengaruh kepada validitas data peserta,” terang Arie.
Dalam kesempatan yang sama, Arie juga menyampaikan terkait inovasi yang ada di BPJS Kesehatan yaitu Aplikasi Mobile JKN yang mana di dalamnya peserta dapat mendaftar Program REHAB.
“Kami memiliki inovasi Aplikasi Mobile JKN yang di dalamnya terdapat banyak fitur, diantaranya ada REHAB dan bisa melakukan skrining riwayat kesehatan di dalamnya. Dengan adanya Aplikasi Mobile JKN masyarakat dapat dengan mudah mengurus kepesertaannya. Peserta juga dapat mengecek status kepesertaannya aktif atau tidak”, tutur Arie.
Vicky Da Gomez (52) salah satu awak media yang hadir dalam kegiatan tersebut sangat mengapresiasi kegiatan pertemuan media yang dilaksanakan karena dapat menjadi ajang silaturahmi dan juga ajang diskusi terkait Program JKN. Ia pun berharap kedepannya BPJS Kesehatan selaku badan pengelola Program JKN dapat lebih baik dengan inovasi-inovasi baru dan dapat memberikan layanan kesehatan yang terbaik untuk masyarakat.
“Pertemuan seluruh rekan-rekan media ini adalah kegiatan positif, selain untuk mengakrabkan BPJS Kesehatan dengan wartawan, juga momen yang baik bagi BPJS Kesehatan untuk menginformasikan banyak hal terkait program kegiatan dan terobosan yang sedang dan akan dilakukan BPJS Kesehatan. Juga menjadi pemahaman bagi wartawan akan kegiatan positif yang dilakukan BPJS Kesehatan. Harapan saya agar momen seperti ini rutin dilakukan, minimal 3-4 bulan sekali.” ungkap Vicky mengakhiri perbincangan.
Komentar Anda?
