PORTALNTT.COM, KUPANG – Kapolda NTT, Brigjend E. Widyo Sunaryo, menegaskan tragedi berdarah di Sabu, Selasa (13/12), yakni penganiyaan 7 orang siswa-siswi SDN 1 Seba adalah murni tindakan kriminal tidak ada kaitannya dengan masalah etnis dan agama. Berita-berita yang muncul di media sosial yang diputar balikkan dengan gambar-gambar yang tidak ada kaitannya dengan kejadian di Sabu itu hanya untuk mengacaukan situasi dan kondisi sudah sangat jelas terlihat, apalagi dikaitkan dengan masalah teroris.
“Saya tegaskan kejadian ini murni kriminal tidak ada kaitannya dengan masalah etnis dan agama,” tegas Kapolda NTT Brigjend E. Widyo Sunaryo kepada wartawan dalam Jumpa Pers di Polda NTT Terkait Kasus Penyerangan Terhadap Siswa-siswi SD di Sabu, Kamis (15/12).
Menurut Kapolda Sunaryo, pihaknya kesulitan untuk mengungkapkan motif pelaku dalam aksi tersebut karena tersangka telah tewas akibat keganasan masa yang mencapai ribuan orang dan tidak seimbang dengan jumlah personil yang ada di Polsek Sabu Barat dan mencoba memaksa masuk dan kemudian menghajar tersangka hingga tewas.
“Saat ini pihak Densus 88 (Detasemen khusus) sedang melakukan pengembangan penyelidikan, tapi dari hasil sementara, kasus ini tidak ada sangkut paut dengan masalah teroris,” katanya.
Terkait tujuh orang yang diduga adalah kawan dari tersangka, kata Jenderal bintang satu ini, setelah dilakukan pemeriksaan keenam orang tersebut tidak ada kaitannya dengan tersangka. Mereka adalah pedagang dari makasar yang berjualan di Sabu, lalu ingin kembali ke Kupang karena barang dagangannya telah habis.
“Jumlah mereka ada tujuh orang, tapi salah seorang dari mereka M Hatta karena ketakutan, terjun ke laut di Perairan Pulau Raijua. Dan Jasadnya belum ditemukan,” ungkapnya.
Saat ini, lanjut Kapolda Sunaryo, keenam orang tersebut masih dalam perlindungan polisi. Dan mereka akan dipulangkan karena tidak memiliki hubungan dengan aksi penyerangan siswa-siswi di Sabu.
Kapolda NTT, Brigjend E. Widyo Sunaryo, juga mengharapkan agar masyarakat jangan mudah terprovokasi dengan pemberitaan media sosial yang tidak benar karena akan semakin memperkeruh suasana, apalagi menjelang Natal ini.
“Saya himbau kepada seluruh masyarakat, di Sabu, NTT dan seluruh Indonesia agar mempercayakan kasus ini kepada pihak Polda NTT untuk menanganinya,” pungkasnya. (Jefri)