PORTALNTT.COM, KUPANG – Kepala Desa Sini Kecamatan Amanuban Timur Ferdinatus Nabuasa mengaku kecewa dengan Pihak PLN, karena telah mengajukan permohonan pemasangan listrik sejak Tahun 2016 lalu, namun pihak PLN tak merespon permohonaan tersebut.
” Saya kesal dengan PLN, karena kami seakan bukan warga Indonesia,” katanya Via seluler kepada wartawan, Rabu(26/4) petang.
Dia menjelaskan perjuangan yang ditempuh yakni menyampaikan ke pihak PLN Rayon TTS di Soe maupun di PLN. Wilaya di Kupang.
” Saya sudah sampaikan permohonan secara berjenjang dari Soe sampai Kupang, tapi untuk sosialisasi awal bulan april hanya di beberapa desa tetangga seperti Desa Neke, Abi dan lainnya,” katanya.
Dalam mengajukan permohonan telah dilampirkan 144 KK di Desa Sini disertai tanda tangan dan lampiran identitas.
” Warga saya sudah siap pasang, tapi sesuai informasi bahwa tidak bisa,” kesalnya.
Dia menuturkan selain lampiran 144 KK yang siap mendukung. Ada kesedian dari warga untuk lepaskan lahan untuk pembangunan jaringan. Tak hanya itu, adapula kesediaan dari warga terkait tanaman umur panjang yang ada untuk ditebang apabila menghalangi pemasangan jaringan.
” Kami rindu mendapatkan listrik, karena bertahun-tahun tidak nikmati listrik jadi lahan dan tanaman umur panjang dipinggir jalan warga rela ditebang pada saat membuka jaringan,” ujarnya.
Dia berharap agar PLN juga berlaku adil dalam membuka jaringan, karena sudah mengajukan permohonan.
” Kalau tidak pernah kami ajukan tidak apa-apa, tapi bagaimana kita tidak kesal, karena desa yang kita sama-sama berjuang malah sudah mendapat giliran sosialisasi, sedangkan kita hanya jadi penonton,” katanya.
Sementara itu, Warga Desa Oenino Dominggus Fina terpisah juga mengaku kesal karena pihak PLN telah memberikan undangan dan warga Oenino sudah siap untuk hadiri sosialisasi tapi pada hari H, malah PLN membatalkan.
“Kami sudah siap mau ikut sosialisasi tapi anehnya dibatalkan tanpa sebab. Kami kecewa,” katanya.
Kami berharap PLN bisa melakukan sosialiasi karena kami di Ibukota Kecamatan Oenino tapi masih gelap gulita.
“Kami ingin mendapatkan listrik. Kami siap pasang kalau jaringan masuk,” ucapnya.(Tim)