Kisah Pilu Guru Honorer di NTT, Menanti Nasib Yang Terkatung-katung Hingga Ajal Menjemput

  • Whatsapp
banner 468x60

PORTALNTT.COM, KUPANG – Sungguh memilukan kisah seorang Guru Honorer di Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD).
 
Guru itu bernama, Antonius Malo, S.Fil. Guru agama katolik di SLB Negeri Loura, Kabupaten Sumba Barat Daya ini, dikabarkan tutup usia pada Kamis 2 Maret 2023.
 
Antonius Malo merupakan satu dari 1345 guru honorer provinsi NTT yang lulus passing grade tahap 1 tahun 2021 lalu. 

Dalam penantiannya nasib yang terkatung-katung, Antonius menderita sakit dan meninggal dunia. Kini, jenazah pahlawan tanpa jasa ini sudah dimakamkan.
 
“Iya, benar beliau meninggal dunia karena sakit,” ungkap salah satu rekan guru yang enggan namanya dipublikasikan, Rabu 8 Maret 2023.
 
Diketahui, nasib 1345 guru honorer Provinsi NTT yang lulus passing grade 1 tahun 2021 hingga kini belum mendapat kepastian. 
 
Sejak diumumkan lulus, guru-guru yang selama ini mengabdi di seluruh pelosok NTT ini belum juga ditempatkan oleh Pemprov NTT.

Padahal, alokasi DAU Rp 157 miliar untuk 8 ribuan guru honorer yang dikucurkan ke kas daerah, baru terpakai untuk 3115 guru. Sedangkan 1345 guru yang sudah lulus passing grade 1 tahun 2021, hingga kini seakan diabaikan pemprov. 
 
Informasi terakhir, dana itu diduga sudah habis terpakai sesuai pernyataan Plt. Sekda NTT, Johana Lisapaly, saat menemui forum guru yang didampingi anggota DPR RI, Anita Gah, yang menyebut pemprov saat ini kekurangan alokasi DAU. 
 
 
Sedang Berproses 
 
Sementara, Plt. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTT, Johanna E. Lisapaly sebelumnya mengatakan seluruh proses administrasi terhadap tenaga guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap I dan II yang ditempatkan pada SMA/SMK di seluruh wilayah Priovinsi NTT, telah selesai dilaksanakan, sementara untuk tahp III masih menunggu kabar kelulusan dari pemerintah pusat.
 
Lisapaly menegaskan seluruh proses administrasi terhadap tenaga guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK) tahap I dan II yang ditempatkan pada SMA/SMK di Seluruh Priovinsi NTT, telah selesai dilaksanakan, sementara untuk tahp III masih tunggu kabar lulus dari Pemerintah Pusat.
 
“Pada dasarnya, Pemerintah Provinsi terus berkomitmen untuk meningkatkan pendidikan di NTT. Salah satunya dengan meningkatkan jumlah dan mutu tenaga pendidik” ungkapnya.

Terkait dengan guru PPPK SMA/SMK, seluruh proses terkait seleksi dan kelulusannya dilakukan dan ditentukan oleh Pemerintah Pusat dalam hal ini oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sesuai prosedur yang telah ditetapkan,” kata Johanna Lisapaly saat memberikan keterangan pers kepada Wartawan di Kantor Gubernur, Selasa 7 Maret 2023.
 
“Hasilnya pada tahap I, yang dinyatakan lulus berjumlah 60 orang, tahap II 1.417 orang dan tahap III 1.638 orang. Hasil ini telah disampaikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah provinsi untuk proses administrasi kepegawaian. Dan semuanya ini sudah selesai dilakukan. Mereka telah menerima hak-haknya terhitung tanggal mulai pengangkatannya”, lanjut Johanna.

Sementara proses seleksi tahap IV Tahun 2023 Pemerintah Provinsi belum dapat informasi kelulusan dari Pusat.
 
“Untuk Guru P3K tahap IV Tahun 2023, kami belum dapat informasi dari pemerintah pusat terkait kabar kelulusannya. Kalau sudah ada informasi dari pusat, tentu saja kami akan proses administrasinya sama seperti tahap I dan II. Kami akan koordinasi terus dengan pemerintah pusat tentang hal ini. Terkait anggaran, pastilah karena ini kewenangan pusat, jadi melekatlah,” kata Plt. Sekda. (*)

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60