PORTALNTT.COM, SUMBA BARAT DAYA –
Komunitas Peduli Lingkungan (Ko Dukung) Sumba Barat Daya kembali menggelar kegiatan memungut sampah. Kali ini sasarannya adalah tempat pembuangan sementara di bilangan jalan waikelo-Desa Radamata, Kec. Kota Tambolaka.
Pantauan media ini, aksi yang dipimpin Ketua Ko Dukung SBD, Mardilin Wiwin Laka bersama sejumlah anak muda tersebut pun mematik perhatian warga sekitar lokasi maupun yang melintasi jalan tersebut. Pasalnya, sampah yang sudah berbau dan menumpuk bak bukit di tepi jalan itu akhirnya bisa dipungut dan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir di Desa Ramadana setelah sekian lama.
Ketua Ko Dukung SBD, Mardilin Wiwin Laka menyebut aksi yang dilakukan teman-temannya adalah inisiatif bersama yang dilatarbelakangi kondisi sampah yang sudah menumpuk tanpa ada penanganan lebih lanjut. Sedang di titik tertentu kawasan Waikelo sendiri sebutnya adalah kawasan strategis sebagai pintu keluar masuk orang dan barang karena pelabuhan.
“Selain itu, kawasan waikelo ini juga adalah kawasan wisata laut yang sering dikunjungi warga khusus warga kota tambolaka. Nah dengan kawasan yang demikian bagaimana mungkin kita diperhadapkan dengan kondisi sampah yang tidak terurus semacam ini. Ini wajah kota kalau saja wajah kota sudah penuh dengan sampah bagaimana ke depannya nasib daerah ini. Kami tidak mau daerah ini yang digadang-gadang jadi kawasan wisata hancur akibat sampah,” katanya, Kamis (23/12).
Untuk itu memastikan hal itu tidak terjadi kata Wiwin lagi, pihaknya telah melakukan sejumlah riset dan akan menjadikan waikelo sebagai pilot project desa bebas sampah yang dimulai dengan kegiatan pungut sampah sebagai upaya penyadaran kepada masyarakat.
“Untuk konsep desa bebas sampah ini tentu akan kami diskusikan lagi dengan pihak desa di awal tahun 2022 nanti dengan harapan desa bisa mendukung apa yang kami lakukan dengan berbagai pertimbangan yang saya sebutkan di atas. Kami sangat berharap dengan aksi kecil ini bisa membuat masyarakat mulai sadar untuk mencintai lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan karena akan mengotori bumi dan menyebabkan penyakit seperti DBD sebagaimana yang saat ini kita hadapi,” tambahnya. (Red)