PORTALNTT.COM, KOTA KUPANG – Tepat hari ini, 17 Juli 2019 Bank NTT genap berusia 57 tahun. Suatu rentan perjalanan waktu yang panjang bagi sebuah perusahaan yang tentunya telah membuat bank NTT semakin dewasa karena telah melewati berbagai hambatan dan tantangan.
Direktur Utama (Dirut) Bank NTT, Izhak Eduard saat memimpin upaca peringatan HUT Bank NTT ke-57 di depan halaman kantor Bank NTT pusat mengatakan puji Tuhan karena sampai saat ini Bank NTT masih kokoh berdiri sebagai BUMD milik Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur yang dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pembangunan di NTT.
“Salah satunya dengan memberikan kontribusi bagi pendapat daerah melalui deviden yang telah dibayarkan. Pada tahun buku 2018, deviden yang dibayarkan bank NTT ke PAD sebesar Rp 219 miliar. Sedangkan total deviden yang dibayarkan bank NTT sejak berbadan hukum PT dari tahun 1998 sampai tahun 2018 sebesar Rp 1,69 triliun,” ungkap Izhak Eduard Rihi dihadapkan dewan komisaris, direksi, para pimpinan unit kerja dan semua pegawai yang hadir dalam apel dengan balutan busana tenunan dari berbagai daerah di NTT.
Menurut Izhak, keberhasilan yang dicapai ini berkat jasa dan ide dari para sesepuh provinsi NTT saat itu, yaitu W.J Lalamentik (Gubernur pertama NTT), Frans Seda, D. Paikun dan J.L Indradewa.
“Di hari ulang tahun ini, Bank NTT mengambil tema transformasi Bank NTT menuju NTT Bangkit, NTT sejahtera sehingga selaras dengan visi misi pemerintah dalam hal ini gubernur dan wakil gubernur NTT,” tegas Izhak.
Izhak menegaskan di tengah tantangan dan persaingan bisnis industri jasa keuangan khususnya industri perbankan yang semakin kompleks dan juga persaingan antar bank yang semakin kompetitif, Bank NTT terus bertransformasi tidak hanya mewujudkan visinya menjadi Bank yang sehat, kuat dan terpercaya namun Bank NTT menjadi rumah perbendaharaan dan kesejahteraan masyarakat NTT.
“Bank NTT membuka ruang dan akses yang lebih luas kepada masyarakat NTT untuk memanfaatkan bank NTT guna percepatan pemulihan dalam pembangunan ekonomi NTT menuju NTT bangkit NTT Sejahtera dalam bingkai NKRI,” tandas Izhak.
Untuk mewujudkan itu, kata Izhak, ada 2 grand strategis yang harus dilakukan yaitu berperan aktif dalam penurunan angka kemiskinan dan pengangguran di NTT dengan pembiayaan usaha produktif dan mendorong terciptanya percepatan pertumbuhan ekonomi melalui pembiayaan infrastruktur pelayanan publik dan industrialisasi komoditi unggulan di NTT.
“Hal ini sejalan dengan program transformasi BPD seluruh Indonesia yang bertujuan menjadikan BPD sebagai bank yang berdaya saing tinggi (kompetitif), menguatkan ketahanan kelembagaan (kuat), serta memberikan kontribusi signifikan (kontributif) bagi pembangunan di daerah. Searah dengan visi misi Bank NTT dan program transformasi BPD, Bank NTT berhasil mencapai kinerja keuangan yang menggembirakan. Selama tahun buku 2018 dengan mencatat laba bersih Rp 250,82 miliar,” kata Izhak.
Lebih lanjut dikatakan Izhak, agar kondisi kinerja bank NTT lebih baik ke depan, maka harus Instrospeksi diri dan refleksi diri untuk selalu bekerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, disiplin, mengembangkan pola pikir out of the box, inovatif, Multi talent dan Multi tasking guna meningkatkan daya saing serta selalu bersandar pada kekuatan dari Tuhan Yang Maha Esa.
“Di hari yang bahagia dan penuh sukacita ini saya mengajak semua dalam jajaran dan tingkatan jabatan dan pegawai, agar selalu bertindak, bersikap, dan berperilaku dalam budaya kerja: Fleksibel, Loyal, Obyektif, Bersaing, Mematuhi ketentuan, Orientasi bisnis, Religius, Amanah yang disingkat FLOBAMORA,” pungkas Izhak Eduard Rihi. (Jefri)