PORTALNTT.COM, KOTA KUPANG – Kelompok Umat Basis (KUB) Maria Virgo Fidelis paroki St. Yoseph Pekerja Penfui melakukan siarah rohani di Gua Maria Bintang Kejora Bikono Oeltua, Kabupaten Kupang, Sabtu (9/11/2019) siang.
Siarah ini dimulai dengan misa yang dipimpin Romo Yonas Kamlasi, Pr.
Romo Yonas dalam khotbahnya mengatakan Tema yang dipilih KUB Maria Virgo Fidelis “Merajut kebersamaan dalam persaudaraan kasih Yesus” memiliki makna yang sangat mendalam dan mendasar bagi kehidupan umat.
Mengutip apa yang disampaikan Laurens Kolbert tentang makna atau arti kebersamaan itu maka kita umat Tuhan harus belajar dari spiritual sapu lidi. Meski batangnya kecil tapi kalau disatukan dia mampu menyapu dan membersihkan.
“Kita ini manusia yang terbatas. Dalam menyatukan spirit kita yang terbatas di dalam kehidupan KUB maka perlu bersama-sama menyatukan visi misi untuk membangun gereja dalam KUB akan tercapai,” ungkap Romo Yonas dalam khotbahnya.
Selanjutnya kata Romo Yonas, untuk membangun persaudaraan sejati maka setiap orang harus membersihkan diri dari setiap pengeluhan, yang membandingkan kehidupan dengan orang lain. Membersihkan diri dari kesombongan dalam semangat kerendahan hati karena kesombongan akan memecah belah kita.
“Jangan sampai hidup kita hanya lebih banyak didominasi oleh pengeluhan lalu membandingkan kehidupan kita dengan orang lain seperti membandingkan pendapatan kita dengan orang lain, membandingkan kehidupan kita dengan orang lain. Tapi kita harus masuk ke dalam diri, membersihkan diri dan selalu bersyukur kepada Tuhan atas apa yang diberikan Tuhan pada hidup kita,” kata Romo Yonas.
“Untuk membangun persaudaraan, kita perlu membersihkan diri yang tidak mau berkomunikasi dan saling curiga satu sama lain. Kalau ada komunikasi yang baik apapun persoalannya akan bisa diselesaikan, baik dalam kehidupan rumah tangga maupun kehidupan bersama anggota KUB,” tambahnya.
Lebih lanjut dikatakan dalam merajut persaudaraan maka kita harus meneladani Bunda Maria, tidak berbicara banyak tapi dalam keheningan selalu meneguhkan melalui aksi nyata.
“Belajar banyak dari Bunda Maria, No Action Talk Only (NATO). Tindakan kongkrit kita sebagai umat, mempersembahkan talenta kita untuk membangun persaudaraan dalam kehidupan kita karena kita terdiri dari berbagai latar belakang sehingga harus disatukan dalam semangat persaudaraan dan cinta kasih Yesus,” tutup Romo Yonas.
Sementara itu ketua KUB Maria Virgo Fidelis, Metusalach Sio mengakui kegiatan siarah ini merupakan mimpi lama sejak dua tahun lalu yang baru terlaksana hari ini.
“Berawal dari keinginan, kemudian menjadi kebutuhan dan menjadi doa. Puji Tuhan dikabulkan oleh Tuhan, akhirnya mimpi itu diwujudkan pada hari ini,” kata Metus.
Seusai perayaan misa, dilakukan acara penyerahan Rosario bagi sepuluh orang anggota KUB yang diberikan apresiasi karena selama Bulan Oktober kemarin begitu rajin mengikuti ibadat Rosario dari rumah ke rumah.
“Hadiah ini bukan karena ada yang juara, tapi apresiasi kepada 10 orang anggota KUB. Saya sendiri juga tidak mengetahui penilaian oleh siapa tapi marilah kita memaknai ini dengan penuh iman sebagai suatu tanda bagi kita sehingga memacu kita agar ke depannya semakin tekun dan bersemangat dalam mengikuti ibadat Rosario,” pungkas Metusalach Sio. (Jefri)