PORTALNTT.COM, KOTA KUPANG – Setelah sukses mengadakan Jambore Pariwisata tahun 2017 di Mbay, Pemerintah Provinsi NTT kembali mengadakan Jambore Pariwisata Tingkat Provinsi NTT tahun 2018 di Kabupaten Alor.
Momentum ini sangat di manfaatkan oleh setiap Kabupaten dalam menunjukkan serta memperkenalkan berbagai budaya dan pariwisata pada kesempatan emas ini. Hal ini juga diungkapkan langsung oleh Kepala Kontingen Jambore Pariwisata Sabu Raijua, Petrus Laga Tapo, S.Ap sebelum keberangkatan rombongan ke Kabupaten Alor, Kamis (13/09/2018) kemarin.
“Moment ini sangat bagus untuk di manfaatkan sebagai ajang untuk memperkenalkan budaya dari sabu raijua yang mungkin saja hampir tidak dikenal masyarakat luas. Kami kesana dengan harapan besar untuk menunjukkan kepada masyarakat dari semua Kabupaten mengenai budaya sabu juga sekaligus memperkenalkan tempat-tempat pariwisata yang ada di Sabu khususnya Kelaba Maja yang saat ini masuk dalam vote destinasi dunia. Semoga hasil vote nanti Kelaba Maja keluar sebagai destinasi pemenang, maka dengan begitu Sabu Raijua akan semakin diminati para wisatawan bukan hanya Lokal dan Nasional tetapi juga Internasional,” ungkap Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kabupaten Sabu Raijua ini.
Selain memperkenalkan budaya serta pariwisata, para kontingen asal Sabu Raijua ini juga membawa hasil produk tenunan sabu dan produk-produk lainnya.
“Keberangkatan kami ke alor juga membawa produk hasil tenunan sabu yg sangat terkenal juga emping hasil olahan dari rumput laut serta gula sabu dalam kemasan yg merupakan sumber kehidupan masyarakat sabu raijua untuk di promosikan ke masyarakat luas dalam upaya peningkatan ekonomi masyarakat,” tambah Petrus.
Kegiatan ini berlangsung sejak 14 – 20 September 2018 yang di hadiri oleh 17 kecamatan se-Kabupaten Alor dan 14 Kabupaten/Kota se-NTT.
Kabupaten yang sering di juluki Kabupaten Nusa Kenari ini dipilih bukan karena tanpa alasan tetapi Kabupaten Alor adalah salah satu kabupaten di Provinsi NTT yang mempunyai panorama Pariwisata nan Indah dipandang mata terkhususnya pariwisata bawah laut.
Kegiatan Jambore ini selain memancing kunjungan wisatawan juga mendorong dan menumbuhkan geliat ekonomi kreatif warga yang menekuni usaha di bidang pariwisata.
Ketika ada keramaian, di sana ada unsur hiburan, tontonan juga ada perdagangan dan jasa. Dengan demikian, jambore pariwisata berdampak ganda, selain meningkatkan jumlah kunjungan wisata, juga terutama meningkatkan peluang usaha ekonomi kreatif. (Yasinta)