PORTALNTT.COM, ROTE NDAO – Pergelaran festival Mulut Seribu yang dilangsungkan selama tiga hari di Lokonamon desa Daiama kecamatan Landu Lek berjalan sukses dan lancar.
Bupati Rote Ndao, Paulina Bullu, SE, akhirnya resmi menutup sejumlah rangkaian kegiatan tersebut.
Dalam sambutannya bupati Paulina yang adalah bupati perempuan pertama di propinsi NTT ini, menyampaikan bahwa event ini terselenggara oleh karna adanya dukungan dari gubernur provinsi NTT, Victor Laiskodat dan jajarannya serta swadaya Pemda Kab. Rote Ndao, sebab tidak ada ketersediaan dana dalam APBD kabupaten Rote Ndao.
“Event festival seperti ini akan tetap dilangsungkan setiap tahun di kabupaten Rote Ndao. Untuk itu maka marilah kita mendukung kegiatan ini dan mempromosikan destinasi wisata yang ada di kab. Rote Ndao, baik itu lewat media online maupun media offline,” ungkap Paulina.
Paulina Bullu, SE yang adalah sosok bupati perempuan yang dikenal tegas dan energik ini, disela sambutannya mengkritisi seorang dewan terhormat yang menyampaikan di media sosial bahwa persiapan panitia dan pemerintah pada event ini adalah abal-abal.
“Saya sangat kesal dengan pernyataan anggota dewan yang terhormat tersebut, kalau berhadapan maka saya bisa berhadapan dengan orangnya. Akan tetapi saya tidak punya misi untuk ribut tentang masalah seperti ini. Saya datang hanya untuk melayani, membangun dan mensejahterakan masyarakat Rote Ndao,” ungkap Paulina dengan nada kesal.
Adapun kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini adalah adanya parade perahu hias dan juga diagendakan kegiatan lomba antara lain lomba dayung perahu, kebalai massal, tarian tradisional, pukul kaki (Bahorok) dan foti.
Tururt hadir dalam acara tersebut, selain pemangku kepentingan dan pejabat dari kabupaten Rote Ndao tetapi juga dari luar daerah yaitu asisten II pada Setda kab. Malaka, plt. asisten II pada setda Manggarai dan juga anggota DPRD dari kab. Ngada. (Yesar Tasi)