Penulis: Daniel Timu
Editor: Jefri Tapobali
PORTALNTT.COM, ROTE NDAO – Satuan Reskrim Polres Rote Ndao berhasil mengungkap 2 kasus pidana, yakni Kasus Pencurian 2 unit kendaraan roda dua di perumahan Mokdale, Kec. Lobalain dan juga Kasus Persetubuhan Anak Dibawah Umur yang terjadi di Desa Pemekaran Lidasue, Kec. Rote Tengah.
Pada Kasus Curanmor, Pihak Satreskrim Polres Rote Ndao mengamankan seorang terduga Pelaku berinisial “M”, yang mana tindakan pencurian tersebut dilakukan oleh Pelaku pada, Selasa (31/5/2022) lalu, di perumahan Mokdale, Kec. Lobalain, Kab. Rote Ndao.
Hanya dalam waktu 24 jam setelah mendapat laporan dari pihak korban, Pihak Satreskrim Polres Rote Ndao berhasil mengamankan terduga Pelaku Curanmor tersebut lengkap dengan barang bukti berupa 2 unit Sepeda motor.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kapolres Rote Ndao, AKBP I Nyoman Putra Sandita, SH, SIK, MH dalam agenda Jumpa Pers yang di Mapolres Rote Ndao pada, Senin (06/06/2022).
Dalam Agenda Jumpa Pers tersebut, Kapolres Rote Ndao juga menjelaskan modus yang dilakukan oleh Pelaku Curanmor tersebut adalah melakukan tindakan Pencurian pada malam hari sepi, dengan motif ingin menggunakan 2 unit motor tersebut untuk kegiatan sehari-hari.
Ketika disinggung media ini bahwa beredar informasi dari masyarakat bahwa pelaku diduga alami gangguan kejiwaan, Kapolres Rote Ndao menyatakan itu ranah Penyidik untuk didalami.
“Terkait gangguan jiwa atau tidak, itu tentu ranahnya Penyidik. Namun untuk saat ini hasil Berita Acara yang diambil oleh Penyidik, yang bersangkutan (Pelaku) mengakui tindakan pencurian yang dilakukan dimalam hari saat sepi,” jelas AKBP. I Nyoman Putra Sandita, Kapolres Rote Ndao.
“Ketika pelaku mengambil 2 unit motor, dibawa ke tempat aman dan di ubah, sudah ganti nomor platnya. Pelaku bisa dikatakan memiliki akal untuk mengelabui petugas dan masyarakat,” lanjut Kapolres Rote Ndao, menjelaskan.
Atas tindakannya, Pelaku Curanmor ini dijerat Pasal 362 KUHP tentang Pencurian dengan ancaman 5 tahun penjara.
Sementara itu, terkait Kasus Persetubuhan anak dibawah umur terjadi di Desa Persiapan Lidasue, Kec. Rote Tengah terhadap korban yang masih berusia 16 Tahun, dimana pelakunya adalah ayah kandung korban sendiri.
Di jelaskan oleh Kapolres Rote Ndao Pelaku Persetubuhan Anak itu terjadi sebanyak tiga di tahun 2019 lalu, namun baru dilaporkan ke Polres Rote Ndao pada 9 April 2022 lalu oleh Ibu korban sendiri di Polsek Rote Tengah dan selanjutnya dilimpahkan ke Polres Rote Ndao.
“Menurut hasil penyelidikan bahwa Saudara S (pelaku) melakukan pelecehan seksual hingga pemerkosaan terhadap putri kandungnya sendiri sebanyak tiga kali. TKP nya di rumah mereka sendiri. Hal ini diakui sendiri oleh yang bersangkutan (Pelaku),” jelas Kapolres Rote dalam Jumpa Pers Pada Senin (6/5/2022).
Atas perbuatannya, Tersangka “S” di jerat dengan Undang-undang Perlindungan Anak, dengan ancaman tuntutan 20 Tahun Penjara.
Dalam Agenda Jumpa Pers tersebut, Kapolres Rote Ndao juga didampingi oleh Wakapolres Rote Ndao Kompol I Nyoman Suryawiryawan,SH dan Kasatreskrim Polres Rote, Iptu Yeni Setiono, SH bersama Kanit Pidum Polres Rote Ndao yakni Aipda Benyamin Kolimon.