Rasakan Manfaat Program JKN, Dahwia : Semoga JKN Tetap Ada

  • Whatsapp
banner 468x60

PORTALNTT.COM, MAUMERE – Ketentuan penonaktifan peserta JKN bisa dilakukan karena dua hal yaitu peserta pindah keluar negeri dan peserta meninggal dunia. Kesadaran akan ketentuan tersebut membuat Nur Dahwia (29) datang ke Kantor BPJS Kesehatan Cabang Maumere. Ia mengaku tujuannya ke Kantor BPJS Kesehatan untuk menonaktifkan kepesertaan anak pertamanya yang sudah meninggal dunia sekaligus menambahkan anak keduanya menjadi peserta JKN.

“Saya ke sini untuk menonaktifkan kepesertaan JKN anak pertama karena sudah meninggal dunia. Sekaligus mau mendaftarkan anak kedua saya yang belum jadi peserta JKN. Anak pertama saya sudah lama meninggal dunia, tetapi baru saat ini saya bekesempatan ke sini dengan suami dan sekalian mendaftarkan anak kedua kami,” tutur wanita yang akrab disapa Dahwia ini, Rabu (17/05).

Dahwia merupakan peserta segmen peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) memperoleh kepesertaan dari suaminya yang merupakan pegawai kontrak di Kantor BMKG Maumere. Ia mengaku kepesertaan JKN sangat membantunya karena ia tidak perlu mengeluarkan biaya ketika mengakses layanan kesehatan. Seperti saat ia melahirkan kedua anaknya secara normal di puskesmas. Ia mengaku bersyukur sudah menjadi peserta JKN pada saat itu.

“Saya adalah ibu rumah tangga, jadi kepesertaan saya ikut dari suami. Saya bersyukur sudah jadi peserta JKN karena tidak perlu keluar biaya lagi kalau ke puskesmas atau ke rumah sakit. Pas lahiran anak pertama dan kedua waktu itu juga pakai Program JKN, saya tidak keluar biaya waktu itu. Alhamdulillah semua ditanggung JKN,” cerita Dahwia.

Ia menceritakan bahwa suaminya sangat memperhatikan kepesertaan JKN keluarganya. Suaminya sendiri sudah lama ingin melapor ke Kantor BPJS Kesehatan tetapi karena kesibukannnya maka baru ini bisa ke Kantor BPJS Kesehatan.

“Suami saya sebenarnya sudah lama mau lapor ke Kantor BPJS Kesehatan, karena suami tahu kalau untuk menonaktifkan peserta meninggal dunia harus datang ke Kantor BPJS Kesehatan dengan membawa surat keterangan kematian dan kartu keluarga baru. Tapi karena suami kerja, baru hari ini sempat ke sini,” ucap Dahwia sambil menggandeng anaknya.

Menurutnya, apabila sudah menjadi peserta JKN, artinya dirinya sudah terlindungi dari ketidakpastian soal pembiayaan pelayanan kesehatan. Setiap orang tidak tahu kapan ia sakit, tapi pasti akan merasakan sakit seperti batuk, pilek atau flu. Suaminya sendiri juga tidak mau pusing, jadi ia sangat memperhatikan kepesertaan JKN keluarganya.

“Suami saya sangat memperhatikan kepesertaan JKN saya dan anak-anak, karena tidak tau sakit kapan datangnya. Kalau sudah jadi peserta JKN maka saya rasanya sudah sangat terlindungi. Kadang-kadang karena cuaca bisa saja sakit, tapi semoga kami sehat terus,” tambah Dahwia.

Dahwia mengaku kalau ia selalu membawa kartu KIS di dompetnya. Katanya supaya gampang ketika akan berobat, namun saat ini berobat sekarang tidak perlu menunjukkan kartu KIS. Peserta yang akan berobat ke fasilitas Kesehatan cukup menunjukkan KTP yang didalamnya sudah tertera NIK dan sekaligus bisa menjadi identitas peserta JKN.

“Jadi sekarang cukup dengan tunjukkan KTP, gak perlu bawa KIS kemana-mana. Saya sebelumnya khawatir kalau KIS kami tidak ada atau hilang jadi disimpan terus di dalam dompet. Sekarang saya tidak perlu khawatir lagi, untuk berobat semakin mudah,” pungkas Dahwia.

Di akhir perbincangan, Dahwia berharap Program JKN ini terus ada dan memberikan manfaat untuk banyak orang. Menurutnya Program JKN ini sangat membantu masyarakat yang kesulitan untuk mengakses layanan kesehatan.

“Semoga Program JKN ini terus ada dan memberikan manfaat untuk masyarakat. Setiap orang tidak perlu khawatir biaya berobat. Tetapi memang paling penting agar kita bisa selalu tetap sehat,” tutup Dahwia.

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60