PORTALNTT.COM, WAINGAPU – Langit di kota Waingapu begitu cerah, suasana pasar Matawai pagi ini, Senin (12/3) jauh berbeda dari hari-hari sebelumnya. Aktivitas para pedagang yang selalu biasa-biasa saja berubah jadi sukacita dibalut secercah harapan. Pasalnya mereka kedatangan calon Gubernur NTT nomor urut 3 Benny K Harman.
Ada yang kaget, ada juga yang bahagia bahkan ada yang bertanya-tanya dan heran terhadap sosok nan sederhana diikuti rombongan yang mengawalnya, bahkan ada yang dengan sigap bermodalkan kameranya selalu mengabadikan setiap momen kala calon Gubernur NTT nomor urut 3, Benny K Harman (BKH) berdialog dengan para pedagang.
Para pedagang baru menyadari, tokoh yang selama ini hanya bisa dilihat lewat layar televisi, kini berada dan berbicara langsung dengan mereka.
Kesempatan luar biasa ini tidak disia-siakan begitu saja, dengan polosnya mereka mengadukan nasibnya mereka pada BKH. Ibu Ermi, penjual sirih pinang kepada BKH mengatakan kalau ia selama ini berjualan sirih pinang. Modalnya didapat dari pinjaman di Bank melalui orang yang dipercaya (jalan belakang) dengan bunga 20%.
“Kami tidak bisa menjangkau harga pinang, sehingga harus pinjam uang di Bank,” kata Ermi.
Hal lain disampaikan Markus Jalamojo, ia mengaku praktek koperasi harian sangat mencekik leher, namun karena tidak ada pilihan lain mereka terpaksa mengambil pinjaman demi mendapatkan modal untuk usaha.
“Kami mendukung, tolong bantu kami modal usaha,” katanya.
Mendengar keluhan itu, BKH menyampaikan klo paket Harmoni memiliki program unggulan yaitu memberikan modal usaha tanpa anggunan.
“Praktek Bank gelap harus diberantas, karena sangat menyusahkan rakyat kecil. Kita (paket Harmoni) punya program pinjaman tanpa agunan. Kalau mama mereka dukung kami, maka akan kami perhatikan semua pedagang dan yang ingin berusaha dengan modal atau pinjaman yang kita berikan tanpa anggunan,” ungkap BKH.
Setelah berdiskusi dengan mama Ermi dan beberapa penjual di sekitar itu, BKH pun bergeser ke salah satu sudut dimana ada penjual kain tenun ikat Sumba Timur yang sudah sangat terkenal karena keunikan corak dan motifnya.
“Kita akan promosikan kepada maayarakat luas, dengan cara hari tertentu kita pegawai, anak sekolah, guru, menggunakan pakai dari tenun ikat. Kita harus mencintai produk kita. Dengan demikian elonomi kreatif, kita akan maju dan berkembang,” kata mantan ketua komisi III DPR RI ini.
BKH pun melanjutkan langkahnya menyusuri setiap sudut pasar Matawai dengan tanpa canggung-canggung.
Langkah BKH pun terhenti di lapak Mama Aris yang menjual aneka pisang. Tanpa ragu-ragu BKH mengajak diskusi kemudian membeli pisang dan langsung memakan bersama para penjual yang ada di situ.
Sontak saja Mama Aris mengungkapkan rasa bahagianya karena seorang pejabat seperti BKH rela berada di lapaknya dan memakan pisang jualannya.
BKH dan rombongan akhirnya meninggalkan pasar Matawai, dengan memohon dukungan para pedagang yang ada di situ untuk memilih paket Harmoni nomor urut 3, sehingga apa yang menjadi kegelisahan para pedagang akan bisa diselesaikan dengan program-program pro rakyat paket Harmoni. (Epy)