PORTALNTT.COM, JAKARTA – Mencermati pemberitaan misleading media daring tentang Capres 2024, juru bicara AHY Agust Jovan Latuconsina, M.Si (Han), MA, selaku penanggung jawab kegiatan doorstop AHY bersama para rekan awak media di Hotel Aston Kupang, pada hari Selasa sore, 18 Februari 2020, perlu memberikan penjelasan yang faktual dan objektif serta dapat dipertanggungjawabkan isinya, sesuai dengan bukti video doorstop yang kami putar beberapa kali.
Untuk itu, tanpa mengurangi rasa hormat dan apresiasi kami atas harapan media dan masyarakat luas terhadap AHY, saya perlu sampaikan bahwa AHY tidak memiliki inisiatif untuk bicara soal Capres 2024, apalagi menyatakan diri sebagai Capres 2024, pada saat kegiatan doorstop itu. Tidak ada sama sekali.
Menurutnya, AHY datang ke Kupang, NTT, dalam kapasitas sebagai Wakil Ketua Umum Partai Demokrat (PD), yang diberi mandat oleh Ketua Umum PD, untuk melakukan konsolidasi menyeluruh dalam rangka Pilkada serentak tahun 2020.
Tanpa diduga, Ketua DPD (Dewan Pimpinan Daerah) dan seluruh Ketua DPC (Dewan Pimpinan Cabang) PD se-NTT melakukan deklarasi dukungan mereka kepada AHY sebagai Ketua Umum PD, pada Kongres PD 2020. Alasan mereka, AHY dinilai memiliki kemampuan untuk mengatur partai.
Mereka juga merujuk kepada kesuksesan AHY dalam memimpin Kogasma dan membawa PD lolos electoral threshold 4%, setelah sebelumnya hampir semua lembaga survei Pemilu memprediksi PD tidak lolos ke Senayan, karena absennya Bapak SBY yang sedang merawat Ibu Ani di Singapura.
Setelah deklarasi dukungan DPD PD Prov NTT selesai, yang disaksikan para awak media, maka dilakukan doorstop. Dua pertanyaan pertama berkisar seputar kunjungan AHY ke Kupang.
Kemudian, ada salah satu wartawan yang bertanya sbb: ”Mas, mas kan calon presiden 2024 yang hadir pertama di Kupang. Kesan bapak terhadap kota ini bagaimana? Mau berapa kali datang ke sini pak?” (Pertanyaan ini murni dari wartawan ybs)
Terhadap pertanyaan itu, AHY mengelak dengan jawaban sbb: “Waduh… pertama, ini masih jauh ya… Tapi saya senang sekali, waktu kecil saya dulu tinggal di Timor Timur, ketika ayah menjadi Komandan Batalyon di Timor Timur, tentunya memorinya sudah lama sekali. Terus terang, sebagai seorang politisi, ini adalah kunjungan pertama, tapi saya mengatakan insya Allah ini bukan yang terakhir karena bagi saya…. dst” (tanpa menyinggung Capres 2024)
Kemudian wartawan yang lain bertanya lagi: “Pak, ini walaupun waktunya masih jauh ke 2024, tapi banyak yang menginginkan bapak untuk menuju RI 1. Persiapan bapak saat ini seperti apa pak?”
Kemudian AHY mengelak kembali : “Yaa… saya sebetulnya tidak ingin terlalu jauh berandai-andai. Bagi saya, ingin terus mempersiapkan diri untuk melaksanakan tugas-tugas apapun yang insya Allah akan diembankan kepada saya.
Dalam konteks ini, saya ingin fokus bagaimana bersama-sama Partai Demokrat bisa lebih menyapa masyarakat, mendengarkan, bisa dikatakan permasalahan maupun aspirasi, dan kita suarakan itu. Walaupun saat ini Demokrat tidak dalam pemerintahan nasional, tapi kami juga punya cukup banyak kepala-kepala daerah, termasuk yang ada di Kupang…dst.”
Sehubungan hal itu, saya menyesalkan jika pemberitaan yang muncul tiba-tiba dipersepsikan AHY memiliki inisiatif untuk bicara soal Capres 2024, apalagi menyatakan diri sebagai Capres 2024. Tidak ada sama sekali.
Saat ini, AHY sekali lagi lebih fokus untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi tugas-tugasnya sebagai Wakil Ketua Umum PD untuk mengonsolidasikan Partai Demokrat guna memenangkan Pilkada serentak 2020.
Berita yang pertama kali memuat misleading tentang Capres 2024 ini dimuat oleh Tempo.co; memuat unsur misinterpretasi dari reporter Tempo.co terhadap statemen yang disampaikan AHY. Upaya klarifikasi telah disampaikan, dan penggantian judul dan isi sesuai akurasi fakta juga sudah dilakukan oleh Tempo.co. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada Tempo.co.
Tetapi, karena ternyata media lain seperti Antaranews, dll, memuat berita yang kurang lebih senada dengan pemberitaan Tempo.co sebelumnya, maka saya perlu melakukan langkah klarifikasi, agar masyarakat mendapatkan informasi yang cukup objektif dan faktual. Upaya ini kami lakukan untuk menjaga kebebasan pers yang bertanggung jawab dan menjunjung tinggi kode etik jurnalistik.
Selanjutnya, saya juga perlu menjelaskan bahwa kunjungan AHY ke Kupang, NTT, merupakan kunjungan terakhir dari kegiatan AHY melakukan safari konsolidasi DPD DPC seluruh Indonesia. Dalam waktu kurang lebih dua bulan, AHY telah melakukan perjalanan ke 34 Provinsi di Tanah Air. Antusiasme kader luar biasa.
Bahkan euforia menyambut AHY tak jarang diwujudkan dengan deklarasi secara terbuka oleh Pengurus DPD dan DPC untuk mendukung AHY sebagai Ketua Umum PD mendatang, mengingat sinyalemen Bapak SBY akan melakukan regenerasi kepemimpinan.
Ada harapan besar dari para kader PD di seluruh nusantara kepada AHY, agar melakukan perbaikan-perbaikan secara menyeluruh dan melanjutkan program-program yang sudah berjalan dengan baik dan berhasil.
Terlepas dari aspirasi yang cukup masif dari berbagai daerah tersebut, kami semua menunggu keputusan besar Kongres Partai Demokrat mendatang. Yang pasti, saat ini seluruh jajaran pengurus, kader, dan simpatisan PD, tetap solid berada di bawah komando dan kepemimpinan Bapak SBY. Kita berdoa, insya Allah Kongres PD berjalan lancar dan mampu menghadirkan kekuatan baru untuk membangkitkan kembali Partai Demokrat di masa mendatang. (*)