Vicoas Amalo Terima Tongkat Kerajaan dan Keris Pusaka Saat Dilantik Sebagai Raja Termanu

  • Whatsapp
banner 468x60

PORTALNTT.COM, ROTE NDAO – Bertempat di Pantai Fopo Lingkungan Namodale Kelurahan Onatali Kec. Rote Tengah Kab. Rote Ndao, Vicoas T.B. Amalo atau Vico Amalo resmi dilantik oleh lembaga adat nusak Terrmanu menjadi Manek (Raja) Termamu, pada hari jumat, 6 Desember 2019 pukul 15.00 wita.

Saat dilantik Vico Amalo diberikan tongkat kerajaan dan keris pusaka.

Dalam penobatan tersebut hadir juga para Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN), Raja-Raja dan Permaisuri yang hadir adalah Ida Tjok Ngurah Jambe Pemecutan (Raja Denpasar IX sekaligus ketua DK MAKN), Rooseno Heru Pranoto (Sultan Jailolo) dan Permaisuri, Andi Kumala Idjo, SH (Raja Gowa XXXVIII) dan Ibu Andi Hikmawati A. Kumala Idjo (Permaisuri), H. Adji Bachrul Hadie, SH, MBA (Sultan GN Tabur Kaltim), Datu Abdul Hamid (Sultan Bulungan), Decky Tanasale (Raja Leinitu Ambon) dan Permaisuri, Drs. Ir. H. Lalu Gafar Ismail (Wali Datu Selaparang sekaligus Ketua IV MAKN), Hj. Yani Wage Suliatyowati (Sekjen MAKN), Kolonel Arh. Munif Prasojo, S.IP (Dewan Pakar-pakar MAKN), Titie Prapti Oetami (Bendahara MAKN), Adji Bakhrun (Ketua VII MAKN), Sri Mardiana Putri Sriwijaya (Bidang Maritim, Seni Budaya MAKN), Donna Connie Ninsoni (Bid Ekonomi Kreatif MAKN), Seem Rizwan Canggu (Raja Duta Perbangsa), Ratu Raja Arimbi Nurtina, ST (Kesultanan Kanoman Cirebon), Pangeran Raja Muhammad Qodirun (Putra Mahkota Sultan Kanoman Cirebon), Constan Oktemka (Bupati Pegunungan Bintang Papua), Raja Amarasi, dan raja Rambusamapy (Sumba Barat).

Usai dilantik, Raja Termamu Vico Amalo dalam sambutan singkatnya menyampaikan bahwa Pemerintah dan masyarakat adat saling membutuhkan satu sama lain karena pemerintah juga butuh masyarakat adat, sebab tanpa masyarakat adat pemerimtah menjadi kosong dan sia-sia saja.

Ia juga melanjutkan, ketidakhadiran Bupati, Wakil Bupati maupun Sekda Rote Ndao tapi saat ini juga hadir bupati Pegunungan Bintang Papua. Namun menurutnya ini tidak perlu dipolitisir, karena Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN) tidak bersentuhan dengan unsur-unsur politik, tapi murni tentang adat istiadat dan budaya.

“Kita bisa lihat kerajaan Bali yang kaya dengan budayanya, hari ini bicara bukan tentang pariwisata, tapi tentang adat istiadat dan budaya. Dan Rote di zaman modern ini perlu diangkat lagi adat istiadat dan budaya,” ungkap Vico.

Ketua Dewan Kehormatan MAKN, Ida Tjok Ngurah Jambe Pemerutan, Raja Denpasar IX, dalam sambutannya, seni budaya yang dimiliki Indonesia sangat indah, seperti pengukuhan Manek Termanu saat ini, yang sarat dengan peristiwa budaya berupa adat dan tradisi. Peristiwa budaya seperti ini ada di seluruh Nusantara, salah satunya seperti yang kita saksikan saat ini, yaitu penobatan Raja Nusak Termanu

“Hari ini ini juga Raja Termamu resmi masuk dalam lembaga atau komunitas Majelis Adat Kerajaan Nusantara yang awalnya hanya 48 kini sudah bertambah menjadi 49. Kita juga mengapresiasi serta menyambut kemuliaan dan kesejahteraan untuk Raja Termanu dan seluruh kerabat adatnya. Salam
hormat kepada permaisuri yang mendampingi raja untuk bijaksana pula, sebijaknya masyarakat adat dan masyarakat Termanu,” tutup Ida Tjok.

Sementara Gubernur Nusa Tenggara Timur diwakili Adi Edison Mandala dari dinas pariwisata Provinsi NTT menyampaikan bahwa perlu melihat kehidupan masyarakat Rote adalah dari pohon lontar yang seluruh kehidupan orang Rote orientasinya berasal dari pohon lontar. Rumahnya, makanannya, minumannya dan segala pernak pernik pariwisata yang ikut di dalamnya.

“Sebagaimana telah ditegaskan oleh presiden Jokowi dan gubernur NTT bahwa pariwisata adalah menjadi pemeran utama dalam pelaksanaan pembangunan di Indonesia dan sekaligus sebagai prime mover penggerak utama pembangunan di Nusa Tenggara Timur. Oleh karena itu saat ini kita berada di Batu Termamu dan batu sue lai. Marilah jadikan tempat ini untuk mengembangkan comonity best tourism wisata berbasis masyarakat dan dari dalamnya masyarakat di daerah ini bisa dibangun dan diwujudkan,” katanya.

Adi Mandala juga menambahkan bahwa jadikanlah momentum ini sebagai pemersatu bangsa dari Sabang sampai Merauke, dari Sangir sampai ke Rote.

“Di sini para raja se-nusantara berada, telah meminum air dari negeri ini karena itu jadikanlah momentum ini sebagai tali persatuan yang mengikat satukan seluruh anak bangsa teristimewa di Nusak Termanu ini persaudaraan yang sejati dan kekeluargaan yang hakiki terus tersampaikan di tempat ini,” tutup Adi.

Dalam prosesi pelantikan tersebut juga dilakukan berbagai pertunjukan seni dan budaya Rote khususnya nusak Termamu. (Yesar Tasi)

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60