PORTALNTT.COM, ROTE NDAO – Perpaduan intensitas Bibit Siklon Tropis 90S di Samudra Hindia barat daya Sumatra dan Bibit Siklon Tropis 99S di Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur yang menguat hingga mendorong peningkatan kecepatan angin menjadi angin kencang atau menjadi Badai yang dikenal dengan nama “Seroja” pun meluluh-lantahkan seluruh wilayah Kab. Rote Ndao, Prov. Nusa Tenggara Timur.
Badai Seroja yang mulai berkecamuk sejak Minggu (4/4/2021) hingga puncaknya pada Senin malam (5/4/2021) lalu pun menyapu bersih puluhan ribu pepohonan hingga tumbang memenuhi jalanan umum secara menyeluruh di Kab. Rote Ndao.
Tak hanya Pepohonan, Badai Seroja yang melaju dengan kecepatan hingga 85 Km/Jam itu pun dengan ganasnya merusak Rumah-Rumah Warga, Perkantoran, fasilitas umum, hingga Tiang-Tiang Listrik dari PLN dan PT. Telkom pun tumbang bertebaran sepanjang jalan.
Pantauan Media ini pada Selasa (6/4/2021) di beberapa wilayah Rote Ndao, akses jalanan masih sulit dilewati oleh kendaraan, terutama kendaraan beroda empat, karna rubuhnya pepohonan besar memenuhi badan jalan umum dari arah Barat Rote hingga Kota Ba’a (Ibukota Rote Ndao), Bahkan di seluruh jalan umum di Kab. Rote Ndao pun tampak bagaikan hutan akibat tumbangnya pepohonan di badan jalan umum.
Tak pandang bulu, selain merusak ribuan rumah warga, Badai Seroja juga merusak Kantor DPRD Rote Ndao, Kantor Bupati Rote Ndao juga beberapa perkantoran, dan rumah-rumah dinas dari para pejabat pemerintahan Kab. Rote Ndao juga rusak berat akibat dihantam badai Seroja.
Dahsyatnya Badai Seroja juga memicu meningkatnya gelombang laut yang akhirnya merusak Pelabuhan Ba’a, dan bahkan 153 Kepala Keluarga di pesisir Desa Papela (Kec. Rote Timur) terpaksa harus mengungsi karna air laut pasang telah merendam perumahan mereka hingga Masjid dan kompleks Pekuburan Umum.
Badai yang didampingi oleh Hujan lebat ini pun memicu terjadinya banjir di Rote Ndao akibat dari meluapnya air embung-embung yang akhirnya merendam rumah-rumah Warga dan bahkan ribuan hektar sawah di berbagai wilayah Kab. Rote Ndao terpaksa gagal panen akibat banjir.
Badai Seroja yang pusarannya mengitari perairan Pulau Rote dan Sumba sejak Minggu (4/4/2021) lalu juga memicu cuaca ekstrim hingga Pihak Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Indonesia pun mengeluarkan Peringatan Dini untuk antisipasi Banjir Rob (Banjir Pesisir) yang diprediksikan berpeluang terjadi pada tanggal 5 – 7 April 2021 di Wilayah Pesisir Pulau Rote, Alor, Flores, Sumba dan Sabu – Raijua.
Terpantau juga oleh media ini pada Selasa (6/4/2021) Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Rote Ndao bersinergi dengan Personil TNI, dan pihak PLN ULP Rote Ndao serta masyarakat bahu-membahu membersihkan jalan umum dari batang pepohonan yang tumbang, agar akses transportasi darat bisa kembali normal.
Hingga Selasa (4/4/2021), seluruh Wilayah Kab. Rote Ndao masih alami pemadaman listrik oleh Pihak PLN guna menghindari hal-hal yang berbahaya sebab banyaknya kabel-kabel listrik terputus akibat tertimpa pohon.
Selain listrik padam, wilayah Rote Ndao juga kesulitan akses komunikasi dan telekomunikasi karna tak ada sinyal selular. Sinyal komunikasi hanya muncul di bebeberapa titik saja. Hal tersebut turut membuat masyarakat kesulitan untuk melaporkan kejadian Bencana pada Pihak BPBD Rote Ndao.
Untuk diketahui bahwa hingga berita ini diterbitkan, pihak BPBD Rote Ndao masih fokus untuk pembersihan akses jalan, dan belum mengeluarkan data resmi terkait total kerugian kerusakan yang timbul akibat serangan Badai Seroja.
Penulis: Daniel Timu
Editor: Jefri Tapobali