PORTALNTT.COM, MAUMERE – Manfaat kehadiran Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terbukti sangat dirasakan oleh masyakarat, khususnya bagi yang membutuhkan pelayanan kesehatan secara rutin. Seperti Yosep Nara Sedu Hurint (26), salah seorang peserta yang harus menjalani cuci darah rutin setiap minggunya. Ditemani oleh sang ibu, Bernadina Kabelen (64), ia menjalani terapi hemodialisa di Rumah Sakit TC Hillers Maumere.
Bernadina mengaku sangat terbantu dengan adanya Program JKN. Pengobatan anaknya selama ini berjalan lancar, karena dokter dan perawat sangat baik dan ramah.
“Saya benar-benar terbantu dengan adanya Program JKN ini, karena kami mengalami sendiri, dimana anak kami sakit. Kami benar-benar merasa ringan dari segi biaya. Selama ini dokter dan perawat melayani dengan baik, baik dari segi perawatan maupun obat-obatan,” ungkap Bernadina, Selasa (06/06).
Ia menuturkan bahwa sang suami merupakan pensiunan Pegawai Negeri Sipil, sehingga kepesertaannya tetap aktif sampai sekarang. Ia bercerita kalau ia sudah lama menjadi peserta JKN yaitu sejak era PT. Askes dulu. Banyak manfaat yang sudah ia dan keluarga peroleh selama menjadi peserta. Program JKN ini selalu menjadi andalan keluarga.
“Suami saya seorang pensiunan guru, jadi saya dan anak-anak sejak lama jadi peserta JKN mengikuti kepesertaan suami. Sejak dulu ketika kami sakit kami selalu memanfaatkan Program JKN. Kami selalu mudah mengakses layanan kesehatan. Kami sangat terbantu baik perawatan maupun obat-obatan,” tambah Bernadina.
Menurut Bernadina setiap orang harus menjadi peserta JKN, karena sakit tidak tahu kapan datangnya. Sama seperti yang dialaminya saat ini, sehingga biaya berobat yang sangat besar membuatnya merasa ringan.
Ia pun mendorong anak-anaknya untuk memperhatikan kepesertaan JKNnya. Bernadina mengatakan bahwa empat orang anaknya sudah diluar tanggungan orangtua, sehingga anak-anaknya menjadi peserta JKN mandiri.
“Kami selalu mendorong anak-anak untuk memperhatikan peserta JKNnya, karena pentingnya menjadi peserta JKN. Anak kami sudah di luar batas umur yang ditanggung, jadi sudah didaftarkan secara mandiri. Program JKN itu sangat membantu, termasuk dari segi biaya. Kami peserta JKN sehingga dari segi biaya kami sangat ringan,” ungkapnya.
Menurutnya ada beberapa orang yang menganggap mudah dengan berpikir tidak perlu menjadi peserta JKN. Padahal dengan menjadi peserta JKN mereka sudah bisa menjawab risiko di masa mendatang yang tidak pasti.
“Pada saat kita sehat kita mungkin berpikir jadi peserta JKN tidak penting. Padahal kalau sakit dan butuh biaya tentunya biaya berobat ini tidak sedikit. Saya pun sering menyampaikan hal ini kepada keluarga, teman-teman maupun siapa pun orang yang kami kenal,” ungkap Bernadina.
Bernadina mengaku memang ada beberapa hal yang masih ingin ditingkatkan. Tapi ia tidak memungkiri kalau hal tersebut tidak mudah dan BPJS Kesehatan selaku badan yang mengelola Program JKN ini sudah berupaya untuk meningkatkan kualitas mutu layanan dari segi apa pun. Rumah sakit maupun dokter semua memiliki peranan penting di dalam Program JKN ini.
“Kami minta maaf karena kami sudah banyak menuntut sementara pelayanan BPJS Kesehatan ini sangat luas,” seru Bernadina.
Di akhir pertemuan, Bernardina menyampaikan harapan besarnya untuk keberlangsungan Program JKN. Ia berharap program ini terus ada dan terus memperbaiki kualitasnya, sehingga banyak masyarakat yang dapat menikmati kesehatan dengan kemudahan akses layanan.
“Semoga BPJS Kesehatan kedepan semakin maju, semakin cemerlang, semakin semangat dalam mengelola program JKN ini, sehingga masyarakat khususnya para pasien bisa menikmati kesehatan,” tutup Bernadina dengan penuh haru.