PORTALNTT.COM, KOTA KUPANG – BPJS Kesehatan Kantor Cabang Kupang bersama tim JPKP dan TKMKB pusat menggelar kegiatan Monitoring Evaluasi Kapitasi Berbasis Pemenuhan Komitmen Pelayanan Kota Kupang Tahun 2018 pada Hari Rabu-Kamis, 07 – 08 November 2018.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan Kapitasi berbasis pemenuhan Komitmen Pelayanan sebagai indikator kinerja yang berdampak pada persentase pembayaran kapitasi. Apabila ketiga indikator penilaian KBKP belum tecapai optimal, maka akan dikenai konsekuensi pembayaran kapitasi kepada FKTP. adapun indikator-indikator penilaian KBKP yakni angka kontak, rasio rujukan non spesialis dan rasio peserta prolanis yang berkunjung ke FKTP.
Kegiatan Evaluasi ini dihadiri oleh Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Kupang ,Perwakilan JPKP BPJS Kesehatan Kantor Pusat, Anggota TKMKB Pusat , Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur , Ketua beserta Anggota TKMKB Provinsi NTT, serta pimpinan 6 FKTP Se Kota Kupang.
Pertemuan ini dibuka oleh dr. I Wayan Ari Wijana selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang. Dalam sambutannya, Ari menyampaikan bahwa Kedepan akan diterapkan sistem reward and punishment dari Dinas Kesehatan Kota Kupang bagi FKTP terutama puskesmas yang tidak mencapai KBKP sehingga dapat mendorong kinerja dari seluruh puskesmas.
“Dinas Kesehatan Kota Kupang secara komprehensif mendukung kinerja seluruh puskesmas se-kota kupang untuk mencapai KBKP namun diperlukan peran aktif dari masing-masing kepala puskesmas dalam mengajukan rencana anggaran tahunan terkait pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana yang dapat membantu mengoptimalkan pencapaian KBKP,” tambahnya.
Dalam kegiatan ini hadir pula Kabid Yankes Dinkes Prov NTT Ibu Emma Simanjuntak, dalam paparannya beliau menyampaikan Pencapaian angka kontak di puskesmas dapat dilakukan dengan kiat-kiat melakukan beberapa program sekali kunjungan sehingga semua taget dapat terpenuhi. Perlu disampaikan juga kepada seluruh jajaran puskesmas bahwa konsep puskesmas merupakan konsep wilayah kerja sedangkan dalam program JKN menggunakan konsep peserta terdaftar sehingga dapat menjadi perhatian dalam pencapaian indikator angka kontak.
Perwakilan JPKP Kantor Pusat BPJS Kesehatan (Hidayat, Dr. S. M.Kes) dalam paparannya menyampaikan bahwa “Rasio Rujukan Non Spesialistik merupakan salah satu indikator dalam KBKP yang memerlukan dukungan dari Pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan dalam penyediaan sarana dan prasarana baik alkes, obat-obatan maupun peningkatan kompetensi dokter agar dapat menuntaskan 144 diagnosa sesuai kompetensi 4A dokter umum di FKTP dalam rangka mengoptimalkan pencapaian KBKP”.
Dalam pemaparannya, Fauzi Lukman Nurdiansyah selaku Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kupang menyampaikan bahwa untuk tahun ini seluruh FKTP di Kota Kupang yang terdiri dari 11 Puskesmas, 20 Dokter Praktek Perorangan dan 19 Klinik Pratama telah melaksanakan KBKP.
“Namun penerapan konsekuensi KBKP hanya berlaku bagi FKTP yang memenuhi kriteria antara lain jumlah peserta terdaftar lebih dari 5.000 jiwa dan sudah bekerjasama lebih dari 1 tahun,” ungkapnya.
Menutup rangkaian acara selama dua (2) hari ini, dilaksanakan Kunjungan langsung ke FKTP dilakukan dengan tujuan untuk melihat alur pelayanan di FKTP dan diskusi terkait kendala-kendala dalam pencapaian indikator-indikator KBKP serta sharing kiat-kiat yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pencapaian KBKP.
“Pencapaian KBKP Puskesmas Oesapa masih belum optimal terutama dalam pencapaian angka kontak, hal ini disebabkan karena terkendala wilayah kerja yang cukup luas dan masih banyak pasien berkunjung tidak membawa kartu JKN-KIS,” ungkap dr. Trio Hardhina Kepala Puskesmas Oesapa.
Kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan langsung ke FKTP terpilih untuk dilakukan kunjungan oleh Tim JPKP Kantor Pusat, TKMKB Pusat dan Tim BPJS Kesehatan Kantor Cabang Kupang yakni Klinik Polda NTT, Klinik Kartini dan Klinik Kimia Farma Hatta.(SE/ne)
Komentar Anda?
