PORTALNTT.COM, WAIKABUBAK – Bertempat di aula Delsos Waikabubak dilaksanakan kegiatan simulasi tanggap darurat bencana mulai tanggal 25-27 Juli 2018.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sumba Barat dalam sambutannya yang dibacakan kadis Litbang Yan Lubalu, mengatakan untuk menghadapi bencana bukan hal yang mudah membutuhkan pengetahuan,
kemampuan, keberanian dalam mengatasi bencana. Diketahui bersama Kabupaten Sumba Barat berpotensi mengalami bencana seperti kebakaran, banjir, cuaca ekstrim, konflik sosial, gempa bumi, pencemaran lingkungan, wabah penyakit, kerusakan lingkungan hingga menimbulkan kerugian.
Dalam penanganan bencana yang sistimatis terpadu dan dalam berkoordinasi Pemerintah telah melaksanakan dan mengadopnya dalam UU no.24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana. Berlakunya UU tersebut maka telah terjadi perubahan yang mendasar, sehingga pemerintah berupaya melindungi masyarakat dari bencana.
“Perlu upaya pengendalian ataupun pencegahan yang dilaksanakan secara terkoordinasi dan terpadu diantara puhak-pihak terkait,” kata Bupati Dapawole.
Atas dasar itulah menurut Dapawole dilaksanakan kegiatan pelatihan dan simulasi tanggap darurat bencana. tujuannya untuk meningkatkan ketrampilan teknis, meningkatkan kualitas sumber daya manusia(SDM) bagi aparatur Negara dan masyarakat.
“Pelatihan merupakan upaya pemerintah dalam rangka kesiapan siaga pemerintah daerah maupun masyarakat sehingga kualitas penanganan bencana menjadi lebih baik, tangguh, tanggap dan siap,” akhir dari amanat Bupati Dapawole.
Turut hadir Kepala litbang, Tagana, OPD, dan Anggota pramuka. (Mus)