Kementerian Kesehatan Survey Puskesmas Tenggaba dan Kori

  • Whatsapp
banner 468x60

PORTALNTT.COM, WAITABULA – Tim surveiyor dari Kementerian Kesehatan melakukan penilaian di Puskesmas Tenggaba, kecamatan Wewewa Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) Selasa (06/11/2017).

Saat tiba, tim surveiyor yang terdiri dari Tonno Gazali, S.KM (Ketua), surveiyor bidang Administrasi Manajemen, Theresia Neot, S. Farm. Apt, surveiyor bidang UKM dan dr Dzulkifi Machmud, M.Si, M.Kes surveiyor bidang UKP disambut dengan budaya Sumba.

“Sementara ada penilaian akreditasi hari pertama untuk wilayah SBD, ada dua puskesmas yang akan disurvei oleh satu tim yang sama. Penilaian akreditasi berlangsung selama tiga hari, hingga Kamis (08/11/2017). Hari ini di puskesmas Tenggaba, nanti hari kamis baru pindah ke puskesmas Kori,” ungkap sekretaris dinas kesehatan SBD, drg Selan pada portalNTT melalui sambungan telponnya.

drg Selan mengatakan akreditasi itu bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien, meningkatkan perlindungan bagi SDM kesehatan, masyarakat dan lingkungannya. Serta meningkatkan kinerja Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Tingakat Pertama (FKTP) lainnya dalam pelayanan kesehatan.

“Akreditasi itu sebenarnya pelayanan memuaskan palanggan. Dan pelanggan kami adalah pasien itu sendiri, jadi begitu ada pasien masuk di lingkungan puskesmas bila perlu tidak usah minum obat sudah sembuh karena keramahtamahan dari tenaga puskesmas. Kalau memang sakitnya parah ya harus diobati. Karena sakit itu tidak selalu sembuh dengan minum obat tetapi dengan pelayanan yang maksimal sesuai standard dan terjamin mutunya, saya kira pasien bisa lekas sembuh,” jelas drg Selan, perempuan berdarah Soe yang sudah lama mendedikasikan dirinya di kabupaten SBD.

Ditanya tentang optimisme pihak puskesmas, kata drg Selan, kalau kawan-kawan di puskesmas keinginanya terakreditasi, dan sedang dalam proses dan ternyata diakuinya tim surveiyor yang melakukan survey itu juga membantu pihak puskesmas tidak hanya memotret tapi juga membimbing beberapa hal yang perlu diperbaiki.

“Teman-teman cukup semangat dan optimis untuk bisa meraih peringkat akreditasi,” tandas dr Selan.

Menurut drg Selan, saat ini di kabupaten SBD ada 13 puskesmas, dan baru 2 puskesmas yang terakreditasi dasar pada tahun 2016.

“Waktu itu kami pendampingan ada 4 puskesmas tapi yang duanya belum ada hasil sehingga kami beranggapan bahwa dua itu tertahan atau tidak terakreditasi. Kemudian tahun ini kami dampingi lagi 4 puskesmas. Sisanya sesuai roadmap kami akan dilaksanakan di tahun 2018,” imbuhnya.

Diakuinya sesuai hasil pantuan sebagai tim pendamping, puskesmas sudah berupaya maksimal dan harapannya sesuai dengan stndar yang disesuaikan dengan buku pedoman dan oleh tim surveiyor.

“Besar harapan kami masukklah kategori terakreditasi madya. Masyarakat, tokoh agama dan adat juga sangat mendukung,” pungkasnya.

Kepala seksi pelayanan kesehatan primer yang membidangi akreditasi Ester Dabi Dede, S.KM. M.Kes, mengakui penilaian yang dilakukan oleh tim surveiyor adalah tahapan yang ke delapan. Untuk melalui itu, telah dimulai dengan pengalangan komitmen, setelah itu pelatihan terhadap dokumen-dokumen yang dibutuhkan terkait pendampingan akreditasi. Tahap ketiga itu survey assessment untuk menilai kemampuan puskesmas terhadap dokumen-dokumen yang sudah dilakukan selama ini.
Berdasarkan rekomendasi itu, dilakukan penyusunan dokumen yang disesuaikan dengan elemen penilaian (776 elemen) yang diwajibkan dari kemenkes.

“Kami membutuhkan waktu sekitar 3 bulan , dalam tahap ini kami melakukan pertemuan sekitar 3-4 kali. Setelah penyusunan dokumen ini sudah disesuaikan dengan elemen penilaian kami masuk pada tahap ke empat yaitu implementasi,” urai Ester Dabi Dede.

Lanjutnya, setelah proses implementasi dan lainnya maka dilanjutkan ke tahap berikutnya yaitu pra survey yang dilakukan oleh tim pendamping. Tetapi tahun ini pra surveinya dilakukan oleh tim survey dinkes provinsi NTT.

“Hari pertama survey dari tim independen dari kementrian kesehatan RI, adalah penulusuran dokumen. Hari kedua itu juga seperti itu dan hari ketiga ada wawancara terhadap kepala puskesmas, tokoh masyarakat, tokoh agama dan untuk pokja duanya akan melakukan tinjuan lapangan untuk melihat jejaring dari puskesmas,” tandasnya.

Sementara itu kepala puskesmas Tenggaba, Marthina Peda Luba, Amd. Kep, megatakan rasa syukur dan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga sampai pada tahapan penilaian oleh tim independen dari kemenkes RI.

“Besar harapan kami, apa yang telah kami lakukan dan kerjakan akan membuahkan hasil yang maksimal dengan meraih peringkat akreditasi madya,” imbuhnya. (Epy)

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60