PORTALNTT.COM, KOTA KUPANG – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) partai Hanura Nusa Tenggara Timur Jimmy Sianto mengatakan ketua umum (Ketum) partai Hanura Oesman Sapta Odang alias OSO pemimpin yang memimpin tidak dengan hati nurani.
“Beliau (OSO) memimpin tidak dengan hati nurani, kami yang selama ini memimpin dengan hati nurani kami tertekan, beda dengan jamannya pak Wiranto yang selalu memimpin dengan mengutamakan hati nurani,” tegas Jimmy Sianto saat melakukan konferensi pers bersama wartawan bertempat di kantor DPD Hanura NTT, Senin (15/01/2018).
Secara nasional berita yang mengejutkan dan disorot oleh media-media nasional hari ini, DPD Hanura se Indonesia melakukan rapat bersama dewan pembina dan penasehat memutuskan untuk memberhentikan ketua umum partai Hanura.
“OSO tidak berpedoman pada anggaran dasar rumah tangga (ADRT). Kepemimpinan beliau (OSO) itu semacam satu perusahaan, ketika beliau memimpin Hanura baru beberapa bulan, enam orang ketua DPD langsung di pelaksana tugas (PLT) tanpa alasan yang jelas langsung diganti, beliau selalu menggunakan ancaman bukan demokrasi atau komunikasi yang baik,” terang Jimmy.
Menurut Jimmy, sepuluh tahun Hanura dipimpin oleh ketua umum Wiranto selalu mengedepankan hati nurani dan ketika itu beliau dipercayakan menjadi Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolham) dan karena kesibukan sebagai tugas negara yang harus dijalankan, Hanura NTT dan Hanura indonesia sepakat untuk memilih OSO sebagai ketua umum partai Hanura.
“Bukan karena OSO, tetapi kami patuh dan loyal kepada pak Wiranto. Namun ketika kita mempercayakan tongkat kepemimpinan kepada pak OSO, beliau tidak menjalankan itu dengan baik, kami kecewa,” kata ketua komisi V DPRD Provinsi NTT ini. (Willy)