Pertahankan Warisan Budaya Leluhur, Siswa SMPK Lolondor Ujian Praktek Seni Budaya Mainkan Alat Musik Tatong dan Tarian Hamang

  • Whatsapp
banner 468x60

PORTALNTT.COM, LEMBATA – Sebanyak 31 anak siswa-siswi kelas IX SMPK Lolondor mengikuti ujian praktek menyongsong ujian sekolah, Senin, 27 Maret 2023 bertempat di Ruangan Kelas IX SMPK Lolondolor.

Kegiatan ini dipandu langsung oleh Guru Mata pelajaran Seni Budaya. Kegiatan sudah dipersiapkan selama 1 Minggu dan hari ini sebagai puncaknya.

Ujian praktek di desain dengan 2 kegiatan penting yakni “memainkan Alat Musik Tatong dan Hamang”.

Tatong merupakan alat Musik masyarakat Kedang pada umumnya dan Leuwayan pada khususnya. Tatong ini diperkirakan lebih tua dari Sasando.

Sedangkan Haman merupakan salah satu jenis tarian yang pada hakikatnya untuk mempersatukan dan mempererat tali persaudaraan. Hamang biasanya dilakukan pada pesta-pesta adat. Bentuknya seperti Dolo-dolo pada umumnya.

Ujian tingkat sekolah ini berjalan dengan baik dan ramai sampai akhir kegiatan.

Salvataria Leti Amuntoda selaku ketua kelas IX mengatakan bahwa kegiatan ini sangat penting dan menggugah mereka semua agar terus menjaga dan merawat budaya warisan leluhur.

“Kami juga dapat memahami dan mengalami secara langsung warisan leluhur yang sudah dilakukan seratus tahun yg lalu. Pada dasarnya kami mengikuti ujian praktek ini tidak hanya untuk sekedar mendapatkan Nilai dari Ibu Guru mata pelajaran namun lebih jauh Kegiatan Ini sangat berdampak positif bagi kami, sebab kami mampu menggali lalu mengimplementasikan dalam kegiatan hari ini,” ungkap Salvataria.

Ia menjelaskan mereka dibagi menjadi 2 kelompok dan ditugaskan untuk mempersiapkan diri selama satu Minggu.

“Kepada adik-adik di SMPK Lolondolor agar tetap semangat untuk menjaga dan merawat warisan leluhur sehingga tidak boleh pudar oleh pengaruh apapun,” pungkasnya.

Ibu Fransiska Peni Selakau Guru Mata pelajaran menegaskan bahwa Ia sangat puas dengan Kreativitas Siswa siswi yang dampinginya mulai dari kelas VII, VIII hingga kini kelas IX.

“Ujian praktek ini merupakan salah satu persyaratan kelulusan Peserta didik. Kegiatan ini tidak hanya sekedar mendapatkan nilai untuk lulus tetapi inti dari semua itu adalah agar peserta didik mampu menjaga kearifan lokal yang sudah diturunkan oleh nenek Moyang, sebab di tengah arus globalisasi yang sangat moderen ini hal-hal semacam ini perlu dilakukan agar peserta tidak terjerumus ke dalam budaya orang lain tetapi mampu menjaga keasliaan gerakan dan Bunyi musik sesuai dengan yg diwarisi Oleh Nenek Moyang,“ tandas Fransiska.

Vinsensius Beda Selaku kepala sekolah SMPK Lolondolor sangat mengapresiasi kegiatan ujian praktek yang didesain oleh Guru Mata pelajaran.

“Profisiat untuk Siswa dan siswi yang mengikuti Ujian Praktek seni budaya ini. Salah satu sekolah yang masih aktif memperhatikan budaya adalah SMPK Sint Pieter Lolondor, sebab ada sanggar yang sudah dibentuk dan sampai saat ini masih berjalan dengan baik. Kami civitas Akademika SMPK Lolondolor mempunyai tekad untuk terus menjaga budaya melalui kegiatan-kegiatan ekstra sekolah,” kata Vinsensius.

Menurut Vinsensius, pada dasarnya

budaya warisan leluhur harus dijaga dan dirawat sehingga tidak pudar dengan perkembangan zaman yang sangat luar biasa, mengingat bahwa budayalah yang pernah membawa nama Lolondolor sampai pada tingkat nasional.

“Kegiatan seperti ini perlu untuk terus dilanjutkan dalam kegiatan ekstra. Hala ini sebagai bentuk cinta kita terhadap Almarhum Fransiskus Paya Apelabi yang sudah berjuang dan membesarkan nama Lolondolor di kanca Nasional melalui kegiatan Seni Budaya, sehingga kita perlu menjaga dan merawatnya di lembaga ini agar semuanya tidak sirna dan hilang bgitu saja ditelan oleh waktu,” pungkas Vinsensius.

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60