PORTALNTT.COM, KOTA KUPANG – Penerima Bantuan Iuran (PBI) adalah peserta Jaminan Kesehatan bagi fakir miskin dan orang tidak mampu yang iurannya dibayari Pemerintah sebagai peserta program Jaminan Kesehatan. Peserta PBI adalah fakir miskin yang ditetapkan oleh Pemerintah dan diatur melalui Peraturan Pemerintah.
Hal ini seperti dialami oleh Maria Natalia Bita Pulo (27), Warga Kelurahan Penfui, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, terdaftar sebagai peserta penerima bantuan iuran yang iurannya tiap bulan dibayarkan oleh pemerintah pusat (PBI APBN), begitu juga dengan suami yang terdaftar dengan kepesertaan yang sama.
Selama ini Maria menggunakan kartu BPJS Kesehatan untuk berobat di Puskesmas Penfui saja dan belum pernah digunakan untuk rawat inap atau rawat jalan di rumah sakit.
Ia bercerita kepada tim Jamkesnews kalau baru pertama kali menggunakan kartu BPJS Kesehatan untuk melahirkan. Pertama untuk kelahiran anak pertama, namun sangat bermanfaat bagi dirinya dan keluarga.
“Saya bersyukur kelahiran anak saya di tanggung oleh program JKN sehingga saya tidak perlu mengeluarkan biaya untuk kelahiran anak. Meskipun saya terdaftar sebagai peserta yang iurannya dibayarkan oleh pemerintah tetapi untuk pelayanan dirumah sakit Leona sangat baik yang diberikan oleh petugas rumah sakit kepada saya. Bisa dibayangkan untuk biaya yang dipersiapkan jika harus bayar sendiri pasti itu besar biayanya, apalagi dengan kondisi saya yang bukan orang yang mampu dari segi ekonomi,” ujarnya.
Untuk alur pelayanan peserta JKN yang Ia rasakan sangat baik dan tidak berbelit-belit.
“Contohnya ketika di Puskesmas Penfui saya juga dilayani dengan baik oleh petugas administrasi di Puskesmas dan dokter juga melayani dengan baik, walaupun saya sebagai peserta JKN dari segmen PBI APBN tetapi pelayanan yang saya rasakan sama seperti peserta yang lainnya. Tidak ada perbedaan perlakukan peserta yang dilayani di Puskesmas Penfui membuat kepercayaan saya terhadap program JKN ini semakin besar manfaatnya,” ujar Maria.
Semoga program JKN ini terus berkembang dengan baik sehingga lebih banyak lagi membantu peserta untuk mengakses pelayanan kesehatan.
“Saya juga berharap ke depan tetap terus bisa menggunakan kartu JKN untuk berobat, karena saya merasa sangat terbantu sekali dengan adanya program ini,” tutupnya.