Upaya Pemerintah Lindungi Kesehatan Masyarakat Melalui Program JKN Diapresiasi Peserta JKN

  • Whatsapp
banner 468x60

PORTALNTT.COM, MAUMERE – Terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN, Maria Waen (62) mengaku merasakan manfaat program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Ia dan keluarganya sudah lama terlindungi menjadi peserta JKN.

Banyak kesan baik yang ia sampaikan terkait Program JKN ketika diwawancarai Jumat (10/03). Diakuinya pelayanan kesehatan yang diperolehnya sebagai peserta JKN tidak berbeda dengan pasien umum di Puskesmas. Ia benar-benar merasa senang karena telah menjadi peserta JKN.

”Saya senang karena sudah jadi peserta JKN. Jadi selama ini kalau sakit saya berobat tidak keluar biaya lagi. Kemarin anak menantu saya juga melahirkan di Puskesmas Koting dilayani dengan baik. Sebelumnya anak menantu saya terdaftar di Puskesmas Bola namun karena menikah dengan anak saya berubah alamat ke Koting. saat menggunakan pelayanan kesehatan di Puskesmas Koting dilayani. Tapi setelah melahirkan bidannya suruh ubah ke Puskesmas Koting. Katanya supaya memudahkan dan bisa dipakai terus di Puskesmas Koting,” ujar wanita yang biasa disapa Pirce ini.

Pirce mengatakan di Desa Koting tempat ia tinggal banyak warga yang sudah terdaftar menjadi peserta JKN. Ceritanya lagi bahwa banyak masyarakat yang terbantu karena sudah menjadi peserta JKN, baik pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) maupun di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) mereka tidak dipungut biaya sama sekali. Menurutnya, hal inilah yang membuat masyarakat di desanya yang belum menjadi peserta JKN berduyun-duyun mengurus untuk dapat menjadi peserta JKN.

”Banyak warga di desa yang sudah terdaftar Program JKN, walaupun belum semua tapi sebagian besar sudah jadi peserta JKN. Kalau sudah jadi peserta JKN berobat di Puskesmas atau rumah sakit besar tidak perlu keluar biaya, kalau belum jadi peserta JKN pasti banyak biaya yang keluar waktu berobat. Jadi masyarakat yang belum punya (jadi peserta JKN, red) semua ke kantor desa untuk urus jadi peserta,” tambahnya.

Pirce yang sehari-hari bekerja sebagai ibu rumah tangga dan menyambi bekerja mengikat kain tenun mengaku pendapatannya tidak menentu. Bekerja mengikat kain cukup menambah uang belanja sehari-hari. Anaknya yang bekerja sebagai tukang ojek membantunya dalam kebutuhan rumah tangga.

Bantuan pemerintah untuk mendaftarkan masyarakat yang belum terjamin Program JKN dan sesuai kriteria untuk menerima bantuan benar-benar membuat Pirce dan warga di desa tempat ia tinggal merasa sangat tenang.

”Pekerjaan saya sebagai ibu rumah tangga, hanya sehari-hari saya sambilan ikat kain tenun. Biasanya 4 lembar kain saya buat sekaligus tapi lama prosesnya dari benang sampai kasih warna celup sampai ikat selesai bisa sampai 4 bulan lamanya. Jadi anak saya yang bekerja sebagai tukang ojek membantu untuk kebutuhan sehari-hari di rumah. Saya punya JKN ini karena di data desa dan keluar nama saya dan keluarga jadi peserta JKN. Benar-benar memudahkan saya kalau saya mau ke puskesmas. Saya biasa ke puskesmas kalau sakit batuk-pilek,” lanjutnya.

Pirce mengaku pelayanan dokter dan perawat di Puskesmas sangat baik. Dokter dan perawat mendengarkan keluhan Pirce dan memberikan obat. Kehadiran Program JKN benar-benar disyukuri Pirce dan warga desa lainnya. Ia juga mengucapkan terima kasih terhadap pemerintah yang turut memberikan kontribusi dalam terjaganya Program JKN.

”Selama ini setiap saya berobat saya merasa puas dengan pelayanan Program JKN. Di Puskesmas saya dilayani dengan sangat baik, dokter dan perawat melayani dan memberikan obat. Bukan cuma saya tapi juga warga desa lainnya merasakan pelayanan yang baik. Terima kasih kepada pemerintah yang sudah mendaftarkan kami, kami berobat tidak susah pikir biaya lagi karena sudah jadi peserta JKN,” pungkas Pirce dengan senyumnya.

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60