Wakil Ketua DPRD Rote Ndao Minta Pemerintah Kurangi Harga Tarif Rapid Antigen Bagi Masyarakat

  • Whatsapp
banner 468x60

PORTALNTT.COM, ROTE NDAO – Wakil Ketua DPRD Rote Ndao, Paulus Henuk, SH meminta Pemerintah Daerah Kab. Rote Ndao agar segera menurunkan harga tarif rapid antigen bagi Masyarakat Rote Ndao. Hal tersebut disampaikan oleh Paulus Henuk pada media ini pada, Sabtu (8/5/2021).

Menurut Paulus Henuk, tarif Rapid Antigen yang telah ditetapkan oleh Pemda Rote Ndao sangat membebani masyarakat kecil, terutama bagi para Sopir Truck ekspedisi yang dalam setiap pekan bisa tiga kali bepergian Rote – Kupang untuk mengangkut kebutuhan sembako.

Wakil Ketua DPRD Rote Ndao tersebut mengungkapkan bahwa sudah banyak masyarakat yang mengeluhkan biaya rapid antigen, hingga dirinya kembali kami meminta pemerintah untuk memperhatikan secara serius persoalan ini.

“Kami minta Pemerintah menghitung ulang HPP (harga pokok penjualan) dari biaya rapid perorang. Jika dimungkinkan untuk di bebaskan maka bebaskan saja, jika dimungkinkan biaya rapid dibuat sama dengan HPP maka lakukan. Karna sampai saat ini bencana covid 19 belum juga menurun di Rote Ndao bahkan cenderung meningkat maka aktivitas rakyat termasuk aktivitas ekonomi pun perlu di dorong agar pertumbuhan ekonomi keluarga meningkat,” jelas Paulus Henuk, Wakil Ketua DPRD Rote Ndao.

“Pemerintah tidak boleh mencari keuntungan terhadap Rakyat di tengah bencana covid 19. Pemerintah harus hadir mengurangi beban rakyat bukan semakin membebani. Pemerintah bukan swasta melainkan institusi yang melakukan pelayanan publik dan mendistribusikan keadilan sosial. Pemerintah tidak boleh berubah menjadi organisasi yang berorientasi bisnis alias bukan profit oriented,” lanjut Paulus Henuk, menjelaskan.

Senada dengan Paulus Henuk, Ketua DPC Banteng Muda Indonesia (BMI) Kab. Rote Ndao yakni Bruce King Nitte, SE juga mengharapkan agar Pemda Rote Ndao meninjau kembali harga tarif Rapid Antigen bagi masyarakat.

“Bagi saya rapid itu tetap perlu, karena itu bagian dari prokes. Namun Pemda perlu meninjau kembali biaya rapid yang ditetapkan, apakah menguntungkan Pemda ? jika terlampau untung, maka terkesan sedang berdagang dengan rakyat,” tandas Bruce Nitte

“Kalau bagi Pejabat, PNS, Kontraktor, dan pengusaha ya biaya Rapid 100 ribu itu tidak masalah. Tapi bagi masyarakat kecil seperti Petani, Buruh Bangunan, Ojek, Supir, termasuk Honorer, tentu saja memberatkan. Karena bisa saja mereka berhutang jika keadaan mendesak,” lanjut Bruce Nitte, Ketua BMI Rote Ndao.

Sementara itu salah satu pengemudi Truk Lintas Rote Kupang, Ronald yang saat di mintai tanggapannya pada, Sabtu (8/5/2021) mengaku bahwa biaya Rapid Antigen saat ini sangat membebani mereka.

“Kalau begini terus, katong pengemudi Rote Kupang tambah susah karena biaya rapid ini katong sopir yang tanggung, bukan Tuan Mobil Truk yang tanggung,” ungkap Ronald dalam dialek Kupang.

Untuk diketahui bahwa sesuai dengan Keputusan Bupati Rote Ndao Nomor 51/Kep/HK/2021 menuliskan tarif Rapid Test Antigen Swab Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) adalah sebesar Rp 100.000 dengan pengecualian bagi Orang yang teridentifikasi hasil contact tracking.

Penulis: Daniel Timu
Editor: Jefri Tapobali

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60