PORTALNTT.COM, LARANTUKA – Warga kota Larantuka mengeluhkan mahalnya harga minyak tanah di tingkat pengecer. Kisaran harga mencapai Rp.10.000 per liter. Harga tersebut menurut mereka tidak sesuai dengan harga normal yang biasa terjual di tingkat agen.
Pantauan media ini, Selasa (28/2/2017) di Pasar Oka desa Lamawalang, Kecamatan Larantuka, minyak tanah terjual dengan harga Rp.10.000 per liter. Tampak ekspresi kekecewaan diraut wajah para ibu-ibu rumah tangga (RT) dan keluhan yang terlontar menanggapi mahalnya harga tersebut.
Salah seorang warga desa Lamawalang mengatakan, minyak tanah bersubsidi menghilang sejak sebulan lalu, sedangkan harga minyak tanah non subsidi mencapai Rp.10.000 per liter.
“Harga normalnya Rp.5000 per liter dijual dengan harga per liter Rp.10.000. Pengecer dapatnya dari mana sumber minyak tersebut sampai menjual dengan harga mahal?” keluhnya sambil meninggalkan area pasar.
Mahalnya harga minyak tanah itu, mengakibatkan sebagian ibu-ibu RT kota Larantuka kecewa dan sebagian beralih kekayu bakar untuk memasak kebutuhan sehari-hari. Warga juga mengaku kesal dan kecewa karena pangkalan minyak tanah kehabisan stok bahkan sudah lama tidak mendapatkan kiriman minyak tanah bersubsidi dari pemerintah.
Melihat problema yang tengah dihadapi oleh sebagian masyarakat Larantuka dan sekitarnya, portalntt.com mencoba menggitari sebagian agen minyak tanah yang tersebar di Heras Desa Mokantarak Kecamatan Larantuka dan Desa Lewoloba Kecamatan Ile Mandiri.“Minyak tanah habis,” begitulah yang tertulis dimasing-masing agen.
Tampak drum-drum penampung minyak tanah yang telah kosong tertidur dihalam rumah milik para agen tersebut.(Ola)