PORTALNTT.COM, ATAMBUA – Bupati Belu, Wilybrodus Lay rupanya tidak konsisten dengan apa yang dikatakannya. Pasalnya, usai menerima peserta Tour di Timor (TdT) dari titik start Malaka di lapangan umum Atambua, Sabtu (9/12) kepada seluruh peserta TdT dan awak media, Bupati yang akrab disapa Willy Lay mengaku akan bersepeda menghantar para bikers dari titik star di Motaain bersama club sepedanya, yang berjumlah sekitar belasan orang, Sabtu (9/12).
“Saya pernah bersepeda dari Atambua ke Kupang, jadi saya juga bikers. Karena itu, besok bersama club sepeda saya akan hantar para bikers dari titik star,” tutur Wily Lay.
Namun, apa yang disampaikan hanya ‘omong doang’ karena pada kenyataannya, Minggu (10/9), Bupati Willy Lay tidak berada di lokasi start di obyek Wisata Pasir Putih, Desa Kenebibi, Kecamatan Kakuluk Medali Kabupaten Belu Perbatasan NKRI-RDTL.
Bahkan lebih parahnya, kegiatan pelepasan para peserta TdT yang sudah dijadwalkan pukul 08.00 wita mengalami kemoloran, karena tidak ada kepastian Bupati Willy Lay akan hadir atau tidak.
Informasi yang didapat media ini dari sejumlah orang di lokasi pun menyebutkan tidak mengetahui alasan yang pasti soal ketidak hadiran orang nomor satu di Rai Belu ini.
Hal ini lantas membuat panitia sempat kewalahan untuk mencari penganti siapa yang akan melepas para pembalap. Koordinasi yang cepat dari panitia, akhirnya peserta TdT pada etape II dilepas oleh, Dandim 1605 Belu, Letkol Czi I Gusti Putu Dwika, Kadis Pariwisata NTT, Marianus Ardu Jelamu dan juga kadis Pariwisata Belu, Johanis H. Prihatin yang hadir meskipun terlambat tiba di lokasi.
Pelepasan peserta TdT juga berlangsung dengan sederhana, jauh berbeda seperti yang terjadi pada Etape I di kabupaten Malaka yang diwarnai nuansa budaya dan tarian
Seluruh peserta yang ikut TdT sebanyak 27 orang yang berasal dari : Finlandia (1), Bali (1), Lombok (2), Jogyakarta (2), Makasar (1), Jakarta (1), Ende (1), dan kota Kupang (18).
Kadis Pariwisata NTT, Marius Ardu Jelamu kepada wartawan mengatakan, Tour di Timor merupakan salah satuu paya dan strategi marketing pariwisata untuk menciptakan branding baru pariwisata di Pulau Timor.
“Selain Festival Likurai yang masuk even nasional, kita berharap Tour di Timor menjadi ajang menciptakan branding baru pariwisata Timor. Itu prinsip dasar kita,” kata Jelamu.
Kendati belum semua Pemkab memberikan perhatian serius kepada even ini, namun Jelamu tetap berharap kerjasama terus dilakukan untuk perbaikan even ini agar lebih baik di tahun depan.
Sementara itu, Dandim Belu Letkol Gusti menuturkan, pihaknya berterima kasih bisa dilibatkan dalam even promosi pariwisata Timor lewat Tour the Timor.
“Semoga tahun depan kita tetap bekerja sama antara TNI dan Pemprov NTT agar even ini tetap dilaksanakan. Kami harapkan pesertanya lebih banyak agar lebih efektif memperkenalkan destinasi pariwisata di Timor,” kata Dandim asal Bali ini, yang juga bersama anggotanya ikut bersepeda menghantar para bikers menuju Wini, TTU.
Hingga berita ini diturunkan, Bupati Willy Lay yang coba dihubungi belum berhasil. Pesan Whatsapp yang dikirimkan media ini ke handphonenya juga tidak terkirim. (PN)