Diabaikan Pemerintah, Pemulung Ini Dapat Bantuan Sembako dan Uang Tunai Dari Warga Negara Amerika

  • Whatsapp
banner 468x60

PORTALNTT.COM, KOTA KUPANG – Sungguh menyedihkan kondisi kehidupan dua orang pemulung, Syukur Arakian dan Syarifudin yang tinggal di RT 13, RW 04, Kelurahan Fatufeto yang tidak diperhatikan pemerintah.

Menekuni aktifitas sebagai pemulung yang tidak memiliki penghasilan tetap membuat kedua pemulung ini harus hidup pas-pasan di sebuah gubuk tua pada lahan milik orang lain.

Read More

banner 300250

Meskipun hidup dalam kesulitan, dan keterbatasan namun kedua pemulung ini luput dari bantuan pemerintah.

Kesulitan hidup kedua pemulung ini, menjadi perhatian warga masyarakat sekitar. Salah satu warga sekitar, Noni Kune mengaku prihatin dengan kondisi yang dialami kedua pemulung itu.

Informasi tentang kondisi kedua pemulung itu kemudian disampaikan kepada Nyonya Rowiy R. Fangidae Fischbach (52) warga negara Amerika, yang memiliki kepedulian terhadap orang-orang susah dan sudah berkarya di 15 negara.

“Saya menginformasikan ini kepada Nyonya Fischbach Fangidae dan langsung direspon dengan baik,” kata Noni Kune saat ditemui usai memberikan bantuan sembako dan uang tunai dari Nyonya Fischbach Fangidae kepada dua orang pemulung, Minggu (22/3/2020).

Sementata itu Nyonya Fischbach Fangidae mengatakan bantuan itu untuk membantu sesama yang benar-benar susah dan sangat membutuhkan bantuan.

“Saya dapat informasi dari tim di Kupang, Noni Kune dan Erwin Manoe. Setelah mendapatkan informasi itu, saya kemudian meminta tim untuk segera memberikan bantuan itu,” kata Nyonya Fischbach Fangidae pada PortalNTT melalui sambungan telpon.

Nyonya Fischbach Fangidae mengaku bahagia jika bantuan yang diberikan dapat membantu sesama yang membutuhkan.

“Hidup ini adalah anugerah dari Tuhan. Sudah sepantasnya kita harus menjadi berkat bagi sesama. Karena ketika Tuhan memberikan berkat yang luar biasa maka kita sebagai manusia pun wajib membagikan berkat itu kepada sesama,” kata Nyonya Fischbach Fangidae.

Nyonya Fischbach Fangidae mengakui apa yang dilakukannya merupakan panggilan jiwa semenjak kecil sehingga ia tetap berkomitmen untuk selalu melakukan kebaikan-kebaikan pada sesama.

“Almarhum Papa Mama (Pendeta Eli Fangidae dan ibu Yaya Fangidae Padji Lomi)
selalu mengajarkan saya untuk selalu memberi dengan hati. Dan inilah yang terus saya lakukan hingga saat ini,” kata Nyonya Fischbach Fangidae perempuan berdarah Rote, Indonesia ini.

Sementara itu Syarifudin dan Syukur Arakian mengaku bahagia ketika mendapatkan bantuan sembako dan uang tunai dari Nyonya Fischbach Fangidae yang saat ini berdomisili di Los Angeles, Amerika.

“Kami berterima kasih kepada Nyonya Fischbach Fangidae yang sudah ikhlas membantu kami,” kata Syarifudin dan diamini Syukur Arakian. (Jefri Tapobali)

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60