PORTALNTT.COM, KOTA KUPANG – Ketua DPD I Golkar NTT, Ibrahim Agustinus Medah resmi mendaftar di DPD PDIP, Sabtu, (6/5). Iban Medah didampingi sejumlah elit Golkar NTT antara lain Anwar Pua Geno, Muhamad Ansor, Thomas Tiba, Alfridus Bria Seran, Jonas Salean serta sejumlah pengurus DPD II Golkar hingga tingkat kecamatan dan ranting di Kota Kupang.
Kedatangan Rombongan Iban Medah bersama elit partai berlambang pohon beringin ini mendapat sambutan yang hangat dari seluruh pengurus DPD PDI Perjuangan NTT. Aroma kuning merah di ruangan sekretariat DPD PDIP begitu kental dan bermakna.
Ketua harian DPD I Golkar, Muhammad Ansor saat menyampaikan insi hati dan maksud kedatangan mereka, mengatakan bahwa kedatangan mereka untuk mendaftarkan ketua DPD I Golkar NTT, Ibrahim A Medah di PDIP karena kursi Golkar di DPRD NTT hanya ada 11, sementara untuk mengusung paket Gubernur dan Wakil Gubernur sesuai amanat undang-undang harus 13 kursi, oleh karena itu Golkar merasa penting untuk mendaftar di PDIP sehingga bisa memenuhi persyaratan itu.
“Kalau Golkar dan PDIP berkoalisi maka kursi kita akan ada 21 (Golkar 11 dan PDIP 10), jumlah ini sudah melebihi 13 kursi yang disyaratkan UU, sehingga kalau bisa berkoalisi kenapa tidak,” kata Ansor disambut tepuk tangan seluruh pengurus partai yang ada.
Sekretaris DPD PDIP NTT, Nelson Matara mengatakan bahwa partai menerima pendaftaran Pak Iban Medah, dan mekanisme PDIP hampir mirip dengan partai Golkar yakni ditentukan oleh DPP partai. DPD hanya melakukan penjaringan.
”Kami sudah menerima pendaftaran pak Iban Medah dan kami akan memprosesnya. PDIP membuka peluang kepada pak Medah, untuk itu kami akan membantu pak Medah untuk melakukan sosialisasi di semua tingkatkan DPC hingga ranting,” kata Nelson dan langsung disambut tepuk tangan meriah.
Menurut Nelson, Pak Medah adalah ketua DPD I Golkar NTT, itu artinya PDIP tidak akan mencari partai koalisi lagi karena sudah memenuhi bahkan melebihi persyaratan untuk mengusung pasangan calon.
“Kalau kita bisa berkoalisi kenapa tidak? kita juga bisa berkoalisi di pilkada 10 kabupaten tahun 2018 mendatang,” katanya.
Usai pendaftaran, Iban Medah dalam jumpa Pers mengatakan selama 10 Tahun PDIP melalui pak Frans Lebu Raya sudah meletakkan dasar-dasar pembangunan dan itu sudah ada yang bertumbuh sehingga Ia meminta supaya dasar-dasar yang ada itu dilanjutkan dan dikembangkan lagi olehnya demi mencapai kesejahteraan masyarakat.
”Kami dari Golkar berniat akan melanjutkan dasar-dasar dan kemajuan yang sudah di buat PDIP dan pak Frans Lebu Raya. Untuk itu kami akan mengikuti seluruh persyaratan di PDIP dan saya sebagai calon Gubernur siap untuk melaksanakan untuk amanat rakyat,” kata Medah.
Ketika ditanyai apakah Ia yakin akan diusung Golkar, kata Medah, partai Golkar memberikan kesempatan kepada semua ketua DPD I yang ingin bertarung dalam pilkada 2018 mendatang dan itu diprioritaskan oleh partai, sehingga Ia Yakin akan mendapatkan pintu dari Golkar.
“Selain itu juga dalam hasil musda kemarin, seluruh DPD II telah memutuskan untuk mendorong saya untuk menjadi calon Gubernur,” katanya.
Disinggung terkait survey Golkar yang akan dilakukan, menurutnya siapa saja punya kesempatan untuk diusung oleh partai, namum demikian harus melihat elektabilitas dari calon tersebut sesuai dengan hasil survey. Jika ada calon yang lebih baik darinya dan mempunyai nilai elektabilitas jauh dari dirinya, maka Dia akan siap mendukung.
“Hasil survey itu akan dilihat, jika saya yang paling tinggi maka otomatis akan didukung, jika ada perbedaan yang tipis maka tetap saya yang akan didukung. Tapi kalau perbedaannya sangat jauh maka calon itu yang harus diusung dan saya akan dukung. Selama ini saya belum melihat ada kader muda yang siap untuk berkerja bagi masyarakat. Tapi kalau memang ada kader muda yang punya kemampuan maka secara pribadi saya akan mendukungnya,” tegasnya.
Lebih lanjut ditanya lagi tentang anggapan bagi dirinya yang sudah cukup usia dan akan sangat menyulitkan dirinya untuk menjangkau 22 kabupaten/kota dengan topografi daerah yang terdiri dari banyak pulau-pulau, dengan santai, Dia menjawab bahwa ketika diberikan amanat oleh rakyat maka dirinya sudah sangat siap untuk bekerja dengan usia dan kondisinya saat ini.
“Semua tahu kalau saya sudah banyak bekerja untuk NTT, mulai dari birokrasi dulu di kecamatan terus hingga sekarang jadi anggota DPD RI, saya selalu tetap bekerja dan mengunjungi seluruh daerah di NTT. Apakah pernah dengar saya masuk Rumah Sakit atau dirawat, atau pasang ring di jantung dan lain sebagainya, kan tidak! Nah oleh karena itu saya sudah sangat siap untuk bekerja bagi seluruh masyarakat NTT,” pungkasnya. (Jefri)