PORTALNTT.COM, WAINGAPU – Pencurian ternak di pulau Sumba memang menjadi primadona. Pasalnya, hampir di seluruh penjuru wilayah Pulau Sumba dari ujung timur sampai ujung barat, fenomena ini menjadi begitu menyatu dengan kehidupan masyarakat.
Meskipun telah banyak pelaku yang telah ditangkap dan dijebloskan ke penjara, tidak menimbulkan efek jera bagi masyarakat lainnya. Justru terjadi peningkatan pada saat-saat tertentu. Hal ini menyebabkan semangat masyarakat mulai kendor untuk memelihara ternak. Padahal beternak adalah salah satu penopang ekonomi masyarakat Sumba pada umumnya.
Realita semacam ini sepertinya telah terjadi secara sistematis sehingga cukup sulit membumi hanguskan komplotan pencuri.
Lukas Ratu Banju salah satu tokoh masyarakat saat melakukan tatap muka dengan calon Gubernur NTT nomor urut 3 Benny K Harman
meminta penegakan supremasi hukum terutama menekan angka pencurian ternak di Sumba Timur.
“Jika Bapak barani mengatakan ini maka kami akan menangkan bapak,'” tegas Lukas dengan penuh harap saat Kampanye dialogis di Kampung Kahawa kelurahan Lambanapu Kec kambera, Sumba Timur, Senin (12/3/2018).
Hal lain disampaikan Hendrik Tarapanjang setelah mendengar pemaparan program paket Harmoni, ia mengaku sangat setuju dengan ke lima program paket Harmoni karena sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Yang paling penting di sumba Timur adalah jalan dan lapangan kerja. Kami ini banyak yang menganggur,” ujarnya.
Selain itu Dia juga Meminta agar jika terpilih paket Harmoni dapat memprhatikan bonus bagi anak- anak yang berprestasi.
Menyimak apa yang disampaikan, calon Gubernur NTT nomor urut 3, Benny K Harman mengatakan akan memerantas pencurian di pulau Sumba hingga tuntas. Sebagai mantan anggota DPR RI yang membidangi hukum, kata BKH tentunya punya strategi khusus menanggulangi masalah tersebut.
” Saya punya strategi untuk basmi kasus pencurian di pulau Sumba,” tegasnya.
BKH menjelaskan, Ia rela meniggalkan posisi sebagai anggota DPR RI dengan segala kemewahannya dan maju calon sebagai Gubernur NTT untuk membantu menyelesaikan masalah- masalah di NTT, seperti infrastruktur, pendidikan, masalah tata niaga komoditi cengkeh, kopi, kemiri, pinjaman tanpa modal dan peternakan.
“Semua maslah tesebut tidak bisa diselesaiakan jika terus menjadi anggota DPR RI. Untuk menyelesaikan masalah saya harus menjadi Gubernur,” kata mantan ketua komisi III DPR RI ini.
Menurutnya, setelah melakukan survei masalah di NTT maka ditemukan ada 25 masalah pokok yang membebani masyarakat NTT pada umumnya namun kemudian diambil 5 masalah utama yang paling dibutuhkan masyarakat dari calon pemimpin NTT ke depan yaitu penerangan listrik masuk sampai ke pelosok, sinyal telekomonikasi yang belum menjangkau ke desa.
“45 persen warga di NTT belum memiliki penerangan dan sinyal HP, sehingga itu menjadi prioritas dengan program desa menyala. Banyak desa yang masih butuh jalan dan air bersih. Kami akan memperbaiki semua jalan provinsi termasuk Sumba Timur khusunya ruas jalan simpang Payeti – Lumbung Maidang – sampai Tabundung,” jelas politisi Demokrat ini.
Lebih lanjut dikatakannya, rakyat NTT mengharapkan segera menyelesaikan pengangguran yang ada di NTT karena banyak sarjana yang masih mengangur.
“Kami akan membuka 100 ribu lapangan kerja baru selama 5 tahun ke depan. Caranya kita akan membuka Balai Latihan Kerja (BLK) di setiap kabupaten, lalu kita kasih pelatihan. Setelah itu kita salurkan ke tempat-tempat kerja yang membutuhkan. Bagi yang tidak mengikuti mekanisme ini akan kita berikan bantuan modal untuk usaha dengan pinjaman tanpa anggunan, tentunya dengan syarat yang ada,” jelasnya.
Jika itu dilakukan, kata BKH, maka masalah TKI/ TKW yang lagi marak dapat ditekan. Masyarkat akan dilatih sesuai ketrampilan yang dimiliki.
Masalah yang lain adalah upah guru komite yang di bawah Upah Minimum Regional (UMR).
“Gaji guru komite akan dinaikan sesuai standar UMR dan status dinaikan menjadi guru kontrak daerah,” jelas BKH.
BKH mengakui potensi pulau Sumba amat sangat luar biasa, sehingga Ia bertekad
akan menjadikan Sumba sebagai destinasi wisata dunia, sehingga dapat meningkatkan pengujung dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat Sumba.
“Jika terpilih Sumba juga akan dijadikan kabupaten adat, karena pulau Sumba merupakan salah satu potensi pariwisata budaya dan alam yang luar biasa,” pungkas BKH. (Epy)