PORTALNTT.COM, WAIKABUBAK – Dalam rangka membangun opini dan kepercayaan masyarakat terhadap Polri guna meningkatkan kesederhanaan dan kepatuhan hukum di bidang kamseltibcar lantas menjelang hari raya idul fitri 1438, Kepolisian Resort di wilayah hukum polres Sumba Barat, melakukan upacara gelar pasukan Operasi patuh 2017 yang dihadiri anggota polres sumba barat, 9 Mei 2017 di polres Sumba Barat.
Surat tertulis Kepala Korp Lalu lintas Polri Drs. Royke Lumowa M.M. yang dibacakan Kapolres Sumba Barat AKBP M. Erwin mengatakan, permasalahan lalu lintas dewasa ini telah berkembang cepat dan dinamis. Hal ini sebagai konsekuensi dari meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dan populasi penduduk yang memerlukan alat transportsai sebagai sarana mobilitas dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Lanjutnya, perkembangan transportasi juga telah menginjak era digital dimana operasional order angkutan publik sudah berada dalam genggaman cukup menggunakan handphone, modernisasi. Ini perlu diikuti inovasi dan kinerja polri khususnya polantas sehingga mampu mengantisipasi segala dampak yang akan timbul dari modernisasi transportasi tersebut. Polisi lalu lintas berusaha melaksanakan program kapolri yang disebut PROMOTER (Profesional-Moderend-Terpecaya).
“Sesuai dengan undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang lalulintas dan angkutan jalan kita harapkan mewujudkan dan memelihara keamanan keselamatan dan kelancaran serta ketertiban berlalu lintas, meningkatkan keselamatan dan menurunkan tingkat Fatalitas korban kecelakaan lalu lintas demi membangun budaya tertib berlalu lintas dan kwalitas pelayanan kepada publik,” kata Kepala Korp Lalu lintas Polri Drs. Royke Lumowa M.M.
Dikatakannya, keempat poin di atas merupakan hal yang kompleks dan tidak bisa ditangani oleh polantas sendiri, melainkan sinergitas atas pemangku penting menjadi dasar dalam menemukan akar masalah dan selusi yang harus diterima oleh semua pihak.
Dalam melaksanakan undang-undang polisi lalu lintas memiliki fungsi yaitu”Edukasi, Engenering, Enforcement, Identifikasi dan registrasi pengemudi kendaraan bermotor, pusat k31 koordinator pemangku kepentingan lain, memberi rekomendasi danpak lalu lintas diKorwas PPNS.
“Salah satu fokus yang meninggal dunia operasi patuh tahun 2016 sebanyak 412 orang, mengalami penurunan 76 orang atau 18% dibandingkan tahun 2015 sebanyak 488 orang. Peningkatan sebanyak 56 orang atau 8% dibandingkan periode yang sama, tahun 2015 sebanyak 688 orang. Pelanggaran operasi patuh tahun 2016 750.107 pelanggaran.meningkat 8% dari tahun 2015 jumlah 62.161 lembar,dan teguran jumlah 12.034 teguran,” katanya.
Menurutnya, secara umum dari hasil evaluasi di atas bahwa dominasi pelanggaran yang terjadi adalah pelanggaran kelengkapan surat-surat kendaraan, pengguna SAVETY belt, pelanggaran THD rambu/marka jalan sesuai dengan trend karakteristik diwilayah. Polri telah menetapkan kalender operasi patuh rutin dilaksanakan setiap menjelang hari raya idul fitri.Operasi patuh 2017 akan dilaksanakan selama 14 hari yang dimulai tanggal 14 mei s/d 22 mei 2017 serentak seluruh Indonesia.
“Untuk mencapai tujuan dan sasaranya telah ditetapkan,maka operasi ini dilaksanakan mengutamakan tindakan Represif berupa penegakan hukum bagi pelanggaran lalu lintas mengsampingkan kegiatan premif dan preventif srta dilakukan tindakan kepolisian yang Humanis mengedepankan 3S, Senyum , Sapa, Salam,” tandasnya. (Mus)