Rapat Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan dan Penyusunan Program IKM 2019 Kabupaten/Kota se-NTT

  • Whatsapp
banner 468x60
PORTALNTT.COM, WAIKABUBAK – Pada hari, Selasa (20/3/2018) di aula Bupati Sumba Barat dilaksanakan rapat koordinasi pelaksanaan kegiatan 2018 dan penyusunan program IKM 2018 dengan kabupaten/kota se-NTT. Kegiatan yang dimulai sejak tanggal 19 Maret sampai 21 Maret 2018 ini dihadiri Bupati Sumba Barat, kadis perindag NTT, Direktur IKM Pangan,dari kayu Furniture, Sekda, OPD, dan undangan.
Sambutan Gubernur yang dibacakan Bupati Sumba Barat Drs. Agustinus Niga Dapawole menyampaikan, atas nama pemerintah NTT Ibu Dirjen industri, para jajaran serta kepala dinas yang membidangi perindustrian NTT dapat menjadi representasi kepedulian dan kepihakan pemerintah terhadap pembangunan industri NTT. Forum koordinasi dapat memberi dampak positif bagi pembangunan di NTT.
Dikatakan, proses yang dibangun oleh pemerintah kebutuhan penting dari rakyat,pemerintah mampu memberikan kesejahteraan bagi rakyat. Pemerintah menyadari bahwa rakyat berada di wilayah administrasi kabupaten atau kota, maka dari koordinasi tersebut mendapat pergeseran karena kewewenangan dari masing-masing tingkat pusat, kabupaten/kota terus berjalan mengikuti kebijakan lokal demi kepentingan masyarakat lokal dalam bingkai NKRI.
“Pembangunan sektor di Indonesia sudah memasuki persaingan global untuk menyongsong era pasar bebas dan kebijakan ekonomi regional di kawasan Asean, artinya kita tidak menutup diri terhadap infasi dunia usaha internasional. Tugas pemerintah adalah menciptakan regulasi yang mampu memberi bingkai perlindungan, pengendalian atas produksi yang bergaya saing ekspor. Barang yang kita produksi mesti memenuhi standar dari kebutuhan pasar, tetapi tidak boleh merugikan pelaku industri kita,” kata Bupati Dapawole membacakan sambutan Gubernur NTT.
Lebih lanjut dikatakan, dengan arus pasar golbal dunia ini, tugas pemerintah daerah terus mendorong pembangunan, pengembangan industri sebagai salah satu faktor penting dan memberi kontribusi nyata dalam pertumbuhan ekonomi rakyat. Pemerintah tidak boleh tunduk kepada kaum kapitalis, oleh karena itu kita terus kembangkan sektor ril melalui produksi unggulan NTT dengan dukungan pasar, peran serta para usaha untuk mencai produksi dalam Negeri. Arah kebijakan pemerintah NTT, dibidang industri adalah membangun menata industri berbasis potensi unggulan ril dan rencana perindustrian berbasis kewilayahan, meningkatkan produksi bidang peryanian, peternakan, perkebunan, kehutanan, pertanian dan kelautan. Sektor tersebut dapat menopang keberlangsungan industri, penataan dan memperluas jangkauan jaringan infrastruktur yang berbasis tata ruang dan lingkungan hidup.
“NTT memiliki tiga kawasan strategis industri, kawasan industri pokok di Kupang, kawasan industri kanatang di Sumba Timur, kawasan maurole di Ende. Provinsi NTT bekerjasama dengan pemerintah pusat dan kabupaten/kota sedang mendorong industri Garam Skala menengah dan besar di kabupaten Kupang, Nagakeo dan Sabu Raijua dan di beberapa kabupaten/kota lainnya. Kita jangan menjadi penonton di tengah-tengah hiru pikuk pasar bebas dan jangan biarkan alam kita dikendalikan oleh pemilik modal dan kapatalis, lakukan terobosan dan koordinasi sehingga setiap moment dan event lintas sektor, fungsi, urusan wilayah dan pelaku tidak meninggalkan jejak tanpa nilai,” tegasnya.
Pada menteri perindustrian Gubernur menitipkan harapan melalui direktorat jendral industri kecil dan menengah, harapan NTT menjadi kawasan industri nasional.
“Semoga bapak menteri berkenan memberikan dukungan untuk perkembangan potensi tersebut, maupun potensi yang ada di 22 kabupaten/kota lainya. Kepada bupati Sumba Barat dan jajarannya kami sampaikan rasa terima kasih atas seluruh partisipasi membangun NTT dan Indonesia dalam menyelenggarakan rapat koordinasi pelaksanaan kegiataan 2018 dan penyusunan program IKM tahun 2019 di kabupaten Sumba Barat,” ungkapnya. (Mus)

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60