PORTALNTT.COM, WAITABULA – Sesuai rencana tanggal 5 November 2016, Rumah tenun, Butik, Galeri Ratu dan pusat oleh-oleh khas Sumba Barat Daya (SBD) segera diresmikan.
Nyonya Ratu Wulla Talu selaku pemilik tempat ini mengatakan Keberadaan Rumah Tenun, Butik, Galeri dan pusat oleh-oleh khas Sumba Barat Daya ini untuk menyediakan berbagai hasil karya masyarakat Sumba Barat Daya sehingga ketika ada tamu yang datang berkunjung mereka bisa berbelanja dengan nyaman.
“Sekarang kan banyak kunjungan dari luar, nah para tamu kadang malas berbelanja di pasar, maka kita siapkan tempat agar mereka bisa berbelanja dengan aman dan nyaman,” ujar Ratu istri orang nomor satu di Sumba Barat Daya ini pada PortalNTT, Rabu (18/10/2016).
Menurut Bunda PAUD teladan nasional ini, rumah tenun ini bukan sekedar untuk jualan namun sejatinya untuk menampung semua hasil kerajinan kelompok binaan PKK, kemudian mencari pasaran sehingga dengan demikian akan membantu meningkatkan kesejahteraan kelompok-kelompok yang ada dan tentunya mereka akan terus mampu menghasilkan karya-karya terbaik.
Selain itu kata Ratu, Rumah tenun ini diharapkan menjadi Ikon pariwisata di Sumba Barat Daya.
“Mudah-mudahan ini akan menarik minat wisatawan domestik atau luar negeri sehingga menambah jumlah kunjungan wisatawan ke Sumba Barat daya. Selian itu untuk mendorong tenunan dan hasil kerajinan masyarakat SBD untuk lebih maju dan berkembang,” ujar Ratu.
Untuk mendukung usahanya ini, Ratu mengakui, Ia memberdayakan pekerja lokal kurang lebih 30 orang. Pasalnya ada berbagai macam jenis usaha yang dijalankan.
“Tenaga kerja yang ada kurang lebih 30 orang, karena di sini ada restaurant, rumah tenun, rumah jahit, jadi kain-kain yang bagus di jual dan kain-kain yang tidak bagus bisa direject dan bisa dijadikan aksesoris dan lain-lain,” ujar Ratu.
Menyangkut harga yang ditawarkan kepada pembeli, Ratu menjelaskan di butik tersebut terdiri dari berbagai jenis tenunan dengan berbagai ukuran, hasil kerajinan dan pernak pernik khas SBD.
“Harga yang ditawarkan sangat berfariasi sesuai dengan jenis ukurannya masing-masing dan sangat terjangkau. Untuk selendang yang kecil harganya Rp 40 ribu dan ada juga kain asli Sumba yang terbuat dari kapas harganya mencapai Rp 8 juta,” terang Ratu.
Lanjut Dia, dalam peresmian ini akan dihadiri beberapa tokoh penting. Salah satunya, anggota DPR RI Viktor Laiskodat. (Jefri)