PORTALNTT.COM, KOTA KUPANG – Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore menilai untuk mencapai akuntabel keuangan yang ideal, masih terkendala dalam hal sumber daya manusia yang handal di bidang akuntabilitas.
Untuk itu, Walikota sangat mengapresiasi pembentukan kepengurusan IAI Wilayah NTT dan berharap adanya konstribusi nyata untuk dapat mendampingi dan membimbing pemerintah daerah dalam mencapai suatu sistem keuangan daerah yang akuntabel dengan keahlian akuntansi dan keuangan yang dimiliki.
“Tentu terkait akuntabilitas keuangan, memerlukan pengananan dari orang-orang yang memiliki kompotensi dan IAI harus hadir disitu,” ujar Wali Kota Kupang usai dilantik menjadi Dewan Penasehat Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Wilayah Nusa Tenggara Timur periode 2019-2023.
Pelantikan dilakukan secara virtual melalui aplikasi zoom meeting oleh Ketua Dewan Pengurus Nasional IAI, Prof. Mardiasmo dan diikuti oleh Direktur Eksekutif IAI, Ibu Elly Zarni Husin bersama anggota dewan pengurus nasional IAI, Bapak Dadang Kurnia dan bapak Maliki Heru Santosa dan para ketua IAI wilayah lainnya.
Jefri Riwu Kore juga mengharapkan IAI Wilayah NTT dapat melaksanakan amanat dengan sebaik-baiknya untuk berberan aktif dan berkontribusi nyata bagi perkembangan akuntansi, keuangan dan ekonomi di wilayah Nusa Tenggara Timur.
“IAI harus dapat melaksanakan amanat dengan sebaik-baiknya, untuk berberan aktif dan berkontribusi nyata bagi perkembangan akuntansi, keuangan dan ekonomi di wilayah NTT,” tegas Riwu Kore.
Sementara Ketua Dewan Pengurus Nasional IAI, Prof. Mardiasmo dalam sambutannya mengatakan pelantikan Pelantikan IAI NTT sangat spesial karena merupakan pelantikan virtual pertama yang diselenggarakan oleh IAI akibat pandemi covid-19.
Menurutnya pelantikan virtual ini berlangsung secara efektif dan efisien, namun tetap memenuhi subtansi sehingga kedepan IAI merencanakan kegiatan berbasis teknologi ini.
Terkait dengan sambutan Walikota, Prof. Mardiasmo menyerukan kepada seluruh pengurus IAI Wilayah NTT agar dapat membantu pemerintah daerah agar legih sigap dalam menangani dan mengawal APBD karena adanya perubahan-perubahan drastis dalam menghadapai pandemi Covid-19.
Dia minta agar IAI wilayah NTT dapat mengakutualisasikan diri dan konstributif bagaimana bisa mengawal APBD, tidak cukup dengan penyelenggaraan seminar-seminar tetapi bagaimana bisa mendampingi pemda, agar bisa hemat dan tepat sasaran dalam menghadapi masalah daerah dalam penanganan pandemi covid-19 namun tetap menumbuhkan ketahanan ekonomi masyarakat pada umumnya.
Iwan Agung Prasetyo, selaku Ketua Pengurus IAI Wilayah NTT periode 2019-2023, di kesempatan tersebut menyampaikan bahwa IAI wilayah NTT kembali hadir dan aktif setelah empat tahun vakum. Pemilihan ketua dan pengurus IAI wilayah NTT diselenggarakan dalam rapat anggota pada 21 September 2019 lalu dan ditetapkan dalam surat keputusan DPN IAI Nomor : KEP-09.SK/DPN/IAI/2020 tgl 30 Januari 2020 tentang perubahan susunan pegurus IAI Wilayah NTT periode 2019-2023. Sejak aktif kembali, keanggotaan IAI wilayah NTT tercatat per 28 mei 2020 berjumlah 159 orang, 56 anggota utama, 52 madya, 51 anggota muda.
Dia mengatakan IAI akan tetap aktif dan tetap berkonstribusi dalam memberikan peran yang optimal di wilayah NTT.
Bersama Walikota, turut dilantik Dewan Penasehat IAI Wilayah NTT lainnya yaitu Gubernur NTT yang dikesempatan tersebut diwakili Asisten III Sekda Provinsi NTT Kosmas D. Lana, Kepala BPK-RI Perwakilan Provinsi NTT Adi Sudibyo, Kepala Otoritas Jasa Keuangan Provinsi NTT Robert Sianipar dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT diwakili oleh Edi Juanidi. (*Humas)