PORTALNTT.COM, TAMBOLAKA – Masyarakat desa Tawo Rara dibuat bingung dan aneh, pasalnya tanpa sepengetahuan masyarakat, akan ada proyek jalan yang tidak jelas asal usulnya.
Lebih parahnya lagi, kontraktor yang akan mengerjakan jalan di desa Tawo Rara harus menyerobot lahan milik masyarakat tanpa melakukan konfirmasi terlebih dahulu.
Informasi yang berhasil dihimpun media ini menyebutkan proyek jalan yang ingin dikerjakan ini, di luar dari lokasi yang diusulkan dalam musrembangdes. Masyarakat mempertanyakan dananya, karena kalau memang dana ADD, kenapa tanpa musyawarah antara pemdes dengan masyarakat setempat untuk pembuatan jalan tersebut.
Sesuai data usulan dalam musrenbangdes tahun 2016 adalah pembuatan jalan yang menghubungkan Reda Mata – Kangali Lobo – Miru Mairo – Puu Kapaka, Dusun Mata Loko.
Yohanis Tamo Ama, Salah satu warga masyarakat kepada media ini mengatakan, penyesalannya karen merasa pembuatan jalan ini tidak jelas dananya dari mana.
“Jalan yang jaraknya 1 km lebih ini dibuat seperti menggunakan dana pribadi Kades, yang disurvei bukan itu yang dikerjakan, yang diajukan oleh masyarakat malah tidak dikerjakan, jalan baru ini kami pertanyakan siapa yang usulkan,” ungkap Yostam sapaan akrab dari Yohanis Tamo Ama pada portalNTT, Selasa (13/6/2017).
Menurutnya, Kepala desa diduga melakukan itu sesuai kemauannya sendiri, ada unsur nepotisme dalam Hal pengerjaan jalan desa tersebut.
“Setahu Saya, Dana ADD untuk pemberdayaan, sesuai UU No. 6 Tahun 2014, tetapi kenapa pengerjaan jalan ini dikerjakan oleh warga desa Waimangura bukan warga Tawo Rara,” tandas Yostam.
Warga masyarakat lain yang enggan disebutkan namannya mengatakan penyerobotan ini dilawan oleh masyarakat karena kontraktor yang berinisial AB tanpa permisi langsung menyerobot lahan masyarakat untuk pembuatan jalan.
“Sebenarnya kami mau bicarakan baik-baik dengan Kepala desa, tetapi Kontraktor AB ini langsung serobot lahan masyarakat untuk mengerjakan jalan tersebut,” ungkapnya.
Untuk diketahui, BPD, Kaur Pemerintahan tidak mengetahui asal Dana pengerjaan jalan tersebut. Sempat terjadi ketegangan antara masyarakat dengan kontraktor sehingga akhirnya diadakan pertemuan antara warga masyarakat dengan Kepala desa dan Kontraktor di kantor desa Tawo Rara.
Kepala Desa Tawo Rara, Thomas Bulu Malo yang dihubungi media via telpon mengatakan permasalahan ini sudah diselesaikan di kantor desa.
“Masalah ini sudah Kita selesaikan dan Dana untuk pengerjaan tersebut adalah dari dana desa” ujarnya.
Ketika ditanyakan kontraktor yang mengerjakan Proyek jalan tersebut, Thomas belum bisa memberi jawaban karena masih mengikuti ibadah, dan berjanji akan memberikan informasi pada media nanti dan hingga berita ini diturunkan belum ada informasi lanjutan dari Kepala desa Tawo Rara.
Diketahui kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut berasal dari Waimangura, berinisial AB, tidak memasang papan nama pekerjaan proyek tetapi sudah menurunkan alat berat untuk mengerjakan jalan tersebut. Hal inilah yang membuat masyarakat curiga adanya kong kali kong antara Kepala desa Tawo Rara, Thomas Bulu Malo dengan Kontraktor Asal Waimangura tersebut. (Mus)