PORTALNTT.COM – ROTE NDAO, Adalah Kabupaten yang terselatan di Indonesia dan merupakan Salah satu kabupaten dalam Provinsi Nusa Tenggara Timur yang memiliki kekayaan wisata alam yang sangat indah nan mempesona, yakni Kabupaten Rote Ndao.
Salah satu bukti kekayaan alam yang mempesona di Pulau Rote adalah Tempat Wisata Mando’o atau lebih dikenal dengan nama Tangga 300, Di Desa Kuli, Kec. Lobalain, Kab. Rote Ndao.
Obyek Wisata Mando’o ini memiliki pesona alam yang indah. dimana di setelah kita menapaki ratusan anak tangga hingga mencapai puncaknya, kita akan disuguhkan dengan panorama alam yang memanjakan mata dan menyejukan hati. Mungkin inilah salah satu alasan Pulau Rote disebut sebagai “Surga Kecil” di ujung selatan Indonesia.
Namun kini kondisi Obyek Wisata Mando’o seolah terabaikan dari pantauan Pemerintah Kab. Rote Ndao. Pasalnya ada banyak kerusakan cukup parah di beberapa bagian dari fasilitas tempat wisata tersebut.
Seperti yang terpantau langsung oleh media ini saat mengunjungi Obyek Wisata Mando’o Di Desa Kuli pada, Selasa (14/7/2020), nampak terlihat jelas adanya kerusakan cukup parah di beberapa bagian dari fasilitas yang ada di tempat wisata tersebut.
Mulai dari ada 2 unit gedung WC yang rusak dan tidak bisa digunakan oleh pengunjung, juga adanya 2 unit bak penampungan air yang mubasir tak terpakai bertahun-tahun dan mulai rusak, hingga beberapa bagian di Besi penahan di pinggir tangga yang rusak parah hingga tak bisa berfungsi sebagai pegangan bagi para wisatawan untuk menaiki ratusan anak tangga tersebut, dimana hal itu bisa membahayakan nyawa wisatawan karna di pinggir tangga adalah pinggiran tebing yang tinggi.
Salah satu warga setempat yang dijumpai media ini di lokasi wisata tersebut, yakni Alfius Hendrik menuturkan semua kerusakan fasilitas itu sudah terjadi bertahun-tahun namun tak kunjung di perbaiki oleh Pemda Rote Ndao.
“Pak lihat sendiri, itu Bak air su di bangun bertahun lalu tapi sonde di isi air, sekarang mulai rusak. Rumah Doa yang di atas puncak Tangga 300 juga rusak berat. semua WC rusak tidak bisa dipakai,” ungkap Alfius dalam dialek kupang.
“Itu besi penahan di pinggir tangga juga banyak yang patah dan rusak. Sonde lama orang nae tangga ko licin ju jatoh dari ini tebing karna sonde ada pegangan apa-apa. Jadi tolong pemerintah perhatikan ini dolo,” lanjut Alfius penuh harap.
Menanggapi hal tersebut, Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kab. Rote Ndao, Jermi Haning yang juga adalah Asisten Administrasi Umum Setda Rote Ndao ketika di konfirmasi melalui pesan Whats App pada, Kamis (16/7/2020), menjelaskan bahwa pihaknya sementara ini masih mendata kerusakan yang ada untuk diperbaiki.
“Nanti di cek dulu sumber dana bangun ini fasilitas dulu, mungkin DAK (Dana Alokasi Khusus). Tapi bisa rehab dgn DAU (Dana Alokasi Umum). Paling cepat baru bisa masuk di APBD 2021,” singkat Jermi Haning pada media ini.
Penulis: Daniel Timu
Editor: Jefri Tapobali